INTIMNEWS.COM, PALANGKA RAYA – Anggota Komisi IV DPRD Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) yang membidangi pembangunan infrastruktur H. Jubair Arifin memberikan apresiasi atas pemantapan jalan dan jembatan di Kalteng yang telah melampaui target secara nasional.
Dimana sebelumnya Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Kalteng Shalahuddin menyampaikan bahwa realisasi pembangunan infrastruktur jalan provinsi telah mencapai 85-87 persen atau telah melampaui target nasional yakni 72 persen.
Politisi senior Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kalteng ini memberikan apresiasi atas kinerja bagus pihak Dinas PUPR Kalteng dalam melaksanakan kewajiban pemantapan infrastruktur jalan dan jembatan yang melebihi target nasional.
“Kami memberi apresiasi atas kinerja Dinas PUPR, karena mereka telah melaksanakan tugas pembangunan jalan dan jembatan dengan baik, khususnya pembangunan jalan yang mantap melebihi target nasional,” ucap Jubair, Selasa 27 Juli 2021.
Wakil rakyat asal pemilihan Kalteng III (Kabupaten Kotawaringin Barat, Lamandau dan Sukamara) ini juga berharap agar hal itu terus dipertahankan dan pengawasan ditingkatkan lagi. Selain itu juga berharap kedepannya Dinas PUPR dapat bekerjasama dengan kabupaten dalam penanganan ruas jalan yang menuju sentra perekonomian masyarakat baik pelabuhan, pertanian, peternakan maupun perkebunan masyarakat.
Contohnya lanjut Jubair, di wilayah Kumai Kabupaten Kobar, disana ada pelabuhan bongkar muat barang yang dilakukan dengan truk puso yang beratnya mencapai 20-30 ton.
“Jalan yang ada disana kemampuannya atau sumbu terberatnya hanya sekitar 8 ton. Oleh karena itu diharapkan Dinas PUPR bisa membantu meningkatkan daya dukung jalan dari pelabuhan Kumai hingga ke Kumai Hilir melalui program padat karya II di wilayah tersebut minimal mencapai 20 ton, sehingga truk Puso bisa lewat disana, lanjut Jubair.
Dia menilai bahwa dengan adanya peningkatan ruas jalan tersebut, lanjut Jubair, maka dapat meminimalisir kerusakan jalan di wilayah perkotaan. Sehingga kalau ruas jalan tersebut di tingkatkan, maka truk Puso diharapkan tidak melewati kota lagi. Sebab kalau melewati kota, akan sangat menggangu aktivitas masyarakat umumnya baik dari arah Pangkalan Bun dan sebaliknya.