INTIMNEWS.COM, LINGGA – Perjalanan selama dua hari Rachmat Gobel ke Kabupaten Lingga, Provinsi Kepulauan Riau, memberi kesan yang mendalam bagi masyarakat setempat.
Hal yang sama dirasakan juga mantan Bupati Lingga Alias Wello, hingga Bupati dan Wakil Bupati serta Ketua DPRD kabupaten Lingga serta sejumlah tokoh di Lingga menyambut kedatangan tokoh asal Sulawesi ini.
Lama bergelut menjadi pengusaha sukses hingga level internasional, dengan melanjutkan usaha turunan dari Gobel Group yang dimulai oleh sang ayah Thayeb Mohammad Gobel mulai tahun 1954, membuat nama Rachmat Gobel ini lebih dikenal sebagai pengusaha dan konglomerat ketimbang sebagai politisi.
“Saya di politik baru tiga tahun dan diberikan amanah menjadi wakil ketua DPR RI oleh ketua umum Partai Nasdem Bapak Surya Paloh, setelah saya terpilih saya tidak lagi wakil rakyat Partai Nasdem saja tapi menjadi wakil rakyat seluruh rakyat Indonesia,” kata Rachmat Gobel dalam rilisnya ke Intimnes.com, 7 Maret 2021.
Alias Welo mengatakan bahwa penryataan Racmhat Gobel tersebut memiliki pesan yang mendalam. Menurutunya, lulusan Chuo University Tokyo Jepang tersebut menyadarkan bahwa semua anggota dewan yang terpilih adalah mewakili seluruh masyarakat Indonesia. “Ini Harapan Indonesia”, katanya.
Alias Wello mengatakan bahwa ada kesan yang unik dan langkah yang akan terpikirkan oleh orang-orang ketika menemui konglomerat atau pengusaha sukses yang memiliki perusahaan hingga menebus level internasional. Kesan mewah sulit bergaul, dan terkesan sombong serta elitis selalu melekat dengan orang-orang kaya dan berada dan memegang jabatan penting.
“Tapi kesan itu berubah 180 derajat, ketika masyarakat Lingga menyapa wakil rakyat Indonesia ini. Tidak sedikitpun terlihat dari gaya bicara yang sombong, berjalan dan menyapa orang-orang sekelilingnya yang dijumpai dengan salam sambil mengangkat tangannya sebagai tanda persahabatan,” kata Alias Wello.
Gaya budaya dan bahasanya, serta gerak tingkahnya selama berada di Bunda tanah melayu, sangat merakyat berjalan dari satu tempat ketempat lainnya tanpa protokoler yang ketat, sehingga hampir semua orang dapat menyapanya.
“Kami baru tau kalau dia itu pengusaha ternama, dan orang sangat penting di Republik ini setelah baca berita tapi saat lihat orangnya seperti biasa-biasa saja, sangat ramah beda saat melihat di berita,” kata Joko salah satu aktivis pemuda di Kabupaten Lingga. (*)