INTIMNEWS.COM, PANGKALAN BUN – Tim penyidik dari Satreskrim Polres Kotawaringin Barat, masih melakukan pemeriksaan terhadap pelaku begal payudara berinisial MAM (21), Warga Kelurahan Madurejo, Kabupaten Kotawaringin.
Kapolres Kotawaringin Barat AKBP Bayu Wicaksono didampingi Kasatreskrim AKP Angga Yuli, mengatakan pengakuan dari pelaku melakukan aksi begal payudara ini karena tidak bisa menjalankan amanah dari jimat (berupa sabuk) untuk keselamatannya.
Menurut pengakuan, pelaku melakukan tindakan amoral itu karena tidak sanggup menjalankan sholat lima waktunya.
“Pelaku ini mendapatkan jimat dari keluarganya untuk dijadikan pegangan agar bisa selamat dunia akhirat, pelaku tidak bisa menjalankan beberapa syarat yang harus dijalankan,” kata Kapolres, Selasa (6/12/2022).
Lanjut Kapolres, motif pelaku ini menurut keterangan pelaku bahwa ini awalnya mendapatkan suatu benda dari Banjarmasin dari keluarganya.
Benda ini tadi disyaratkan untuk dapat dipegang untuk keselamatan dan harus melakukan beberapa ritual, yaitu Sholat lima waktu, kemudian tidak boleh melewati jemuran, dan juga melakukan ritual pembakaran dupa pada hari Selasa dan Jumat.
“Namun, berdasarkan pengakuan pelaku ada syarat yang tidak dijalankan, yakni Sholat lima waktunya diabaikan,” terang AKBP Bayu Wicaksono.
Pelaku hanya menjalankan Sholat magrib dan Jumat saja, nah menurut pelaku dari hal tersebut pelaku ini selalu diganggu dengan barang tersebut.
“Ketika diganggu dengan barang tersebut, pelaku ingin melepas barang tersebut kemudian diberikan mimpi mimpi untuk melakukan pemerkosaan terhadap delapan perempuan,” lanjut AKBP Bayu Wicaksono.
Karena pelaku tidak berani melakukan pemerkosaan, dialihkannya ke begal payudara, menurutnya sama saja, jadi dia mencari enam perempuan untuk dipegang payudaranya.
Menurut dari keterangan tersangka seperti itu, dia mendapatkan itu tetapi dia tidak bisa melaksanakan amanahnya, akhirnya dihantui oleh benda tersebut.
Aksi dilakukan dalam dua hari, yakni hari Selasa 3 Korban dan hari Rabu juga ada 3 Korban, dan hanya 1 Korban yang melaporkan.
“Terkait keterangan pelaku benar apa tidaknya, masih kita lakukan penyidikan lebih lanjut, akan kita periksakan juga psikologinya ke ahli fisikator dan psikolog di rumah Sakit Sultan imanuddin,” pungkasnya.
Penulis: Yusro
Editor: Andrian