INTIMNEWS.COM, SAMPIT – Anggota Komisi I DPRD Kabupaten Kotim Khozaini mengatakan, saat ini banyak masyarakat yang mengaku menerima tawaran dari oknum pejabat untuk menjadi tenaga honorer. Khozaini mengingatkan agar tidak terbuai dengan janji janji manis.
“Jangan sampai jadi korban pemberi harapan palsu (PHP) oleh oknum pejabat di Kotim untuk menjadi tenaga honorer. Jangan percaya,” kata Khozaini, Senin (25/1/2021).
Khozaini mengatakan, ia tidak menghalang-halangi jika ada masyarakat yang ingin menjadi tenaga honor. Namun harus hati-hati dengan iming iming.
“Kasian kan mereka hanya di-PHP saja. Dari mana anggaran untuk gaji tenaga honor sebanyak itu. Yang ada sekarang aja belum sesuai upah minimun kabupaten (UMK), beban APBD kita sudah tidak mampu lagi memikul jika terus bertambah lagi,” jelasnya.
Oleh sebab itu meminta kepada Pemkab Kotim terutama Badan Kepegawaian Daerah supaya setop menerima tenaga honorer. Mengingat kata Khozaini, keuangan daerah sudah tidak mampu mendanai honorer.
“Kalau pun harus melakukan pebambahan diharapkan memperhatikn keuangan daerah. Lagian kasian masyarakat juga yang jadi korban,” ketusnya.
Selain keuangan daerah yang sudah tidak mampu juga dari segi prosedur dinilai melanggar. Pasalnya rata-rata mereka yang baru masuk jadi tenaga honor dari tahun 2019-2021 sama sekali tidak ada anjab atau uraian tugasnya.
Lalu yang menjadi pertanyaaan kata Khozaini, dari mana sumber gajinya. Itu jelas menyalahi prosedur.
“Kami minta pemkab melakukan evaluasi honor kontrak dari tahun 2019-2021. Selain menjadi beban keuangan daerah dan juga sumber gajinya pun belum jelas. Jangan sampai menjadi masalah di kemudian hari,” tutup Khozaini. (Adrianus)