website murah
website murah
website murah
website murah
website murah

21 Tenaga Food Estate Dijanjikan Masuk Teko 2022, Ini Kejelasannya

INTIMNEWS.COM, ATAMBUA – Pekerja program food estate dari Presiden Jokowi di Desa Fatuketi, Kecamatan Kakuluk Mesak Kabupaten Belu dijanjikan masuk tenaga kontrak (teko) dalam pengerjaan springkel untuk penyiraman lahan food estate di tahun 2022 mendatang.

Para pekerja springkel yang berjumlah 21 orang tersebut dikabarkan dijanjikan oleh Kabid Perairan Dinas PUPR dan Satker Balai Wilayah Sungai (WBS) NTT 2 untuk masuk tenaga kontrak di tahun 2022.

“Kami mulai kerja dari sekitar tanggal 12 bulan Agustus sampai Desember, dalam pengerjaan dibagi menjadi 2 shif, ada yang kerja mulai dari pukul 06:00 WITA sampai dengan pukul 15:00 WITA dan digantikan lagi dengan shif kedua mulai dari pukul 15:00 WITA sampai pukul 03:00 dini hari dan kadang juga sampai kembali subuh di lahan food estate,” ungkap salah satu pekerja yang tidak mau menyebutkan namanya.

Lanjutnya, waktu mereka dipanggil untuk menjadi pekerja sprinkel, mereka dijanjikan juga upah atau honor setelah selesai kerja. Ketika ditanya berapa upah yang harus diterima, mereka para pekerja sendiri tidak tahu berapa nomimalnya.

Pasang Iklan

Diketahui, springkel yang dikerjakan sebanyak 110 springkel terpakai 16, sisanya masih baru dan belum terpakai dan tiang yang dipasang sekitar 368.

“Kami bekerja makanan tanggung sendiri dan menurut informasi dari pak Heri, uang lelah yang kami akan dapat 750 ribu per bulan namun dipotong 150 ribu lagi, kami pun bingung untuk apa pemotongan uang tersebut,” jelasnya.

Saat dikonfirmasi awak media, Kepala Bidang Pengairan Hery Berti Y Mau menjelaskan tidak benar jika dijanjikan teko, namun kalau soal upah benar adanya.

“Saya tidak pernah janjikan untuk masukan mereka ke teko, tetapi kalau soal upah betul karena adanya recofusing makanya dari 750 dipotong hingga 600 ribu rupiah,” katanya.

Sambungnya, upah tersebut sudah dibayar pada Kamis 09/12/21 dan mengevaluasi kinerja dari 21 tenaga kerja tersebut.

“Upah sudah dibayar dan kami berharap agar sesuai arahan provinsi mereka yang direkrut akan difasilitasi di tahun 2022, namun soal teko tidak ada perjanjian seperti itu,” ungkap Kabid Pengairan Kabupaten Belu Hery Berti Y Mau.

Pasang Iklan

Selain itu Hery Berti menjelaskan tentang pekerjaan springkel merupakan pengawasan langsung dari BWS sehingga semua fasilitas akan diperhatikan karena BWS merupakan perpanjangan tangan dari pusat dan provinsi.

“Setelah mereka terima gaji di rotiklot, mereka datang ke kantor untuk kami breafing sekaligus berterimakasih atas perjuangan teman-teman ini. Bagi saya mereka patut mendapat penghargaan walaupun mungkin saat ini kondisi keuangan daerah sangat terbatas sehingga nilainya tidak seberapa, tapi yang namanya pemerintah tidak pernah tutup mata yang penting bersabar dan terus bekerja sesuai arahan dan petunjuk sesuai regulasi yang ada sehingga pada saatnya semua menjadi indah,” ujarnya.

Sementara itu lanjutnya, penanaman jagung di food estate merupakan percobaan, karena jagung yang dipersiapkan sebelumnya akan ditanam di sawah.

“Ini hanya percobaan karena ada springkel makanya di tanam jagung sedangkan awalnya direncanakan untuk menanam jagung di sawah, memang kendala pasti ada karena faktor cuaca yang lagi kemarau,” pungkasnya.

Berita Rekomendasi
Pasang Iklan