INTIMNEWS.COM, SAMPIT – Potensi kerawanan politik identitas diprediksi akan terjadi di 2023 ini. Faktor yang memengaruhi terjadinya potensi tersebut diantaranya politik, ekonomi, sosial budaya dan keamanan.
Kabag Ops Polres Kotim, Kompol Samsul Bahri mengatakan, pada 2023 merupakan tahun politik. Hal ini kata dia, membuat suhu politik akan meningkat menjelang pemilu 2024, rawan akan politik identitas dan rawannya politik SARA.
“Kami harapkan menjelang pemilu tidak ada praktik politik identitas maupun politik SARA,” ungkap Samsul saat menyampaikan paparan pada rapat evaluasi akhir tahun.
Dalam bidang ekonomi, Polres Kotim menilai masih tingginya angka inflasi, dan potensi resesi dunia yang dapat menyebabkan PHK besar-besaran. Hal ini akan berdampak pada aksi demo dan meningkatnya tindak kriminalitas.
“Cuaca ekstrim juga diprediksi terjadi yang membuat distribusi bahan pokok menjadi terhambat khusunya ke wilayah Kotim dan menyebabkan harga naik dan barang langka,” ungkapnya.
Sementara dalam bidang sosial dan budaya, Kompol Samsul menilai rawannya kegiatan masyarakat yang ditunggangi kepentingan politik karena bersamaan masa kampanye.
“Masih banyaknnya konflik masyarakat dengan perusahaan dengan mengatasnamakan adat,” imbuhnya.
Untuk bidang keamaan, tambah Samsul, akan meningkatnya pencurian buah sawit yang dilatarbelakangi susahnya mencari pekerjaan. Mahalnya buah sawit dan belum selesainya tuntutan masyarakat ke perusahaan.
“Meningkatnya tindak kejahatan konvensional, meningkatnya kejahatan trans nasional,” ujarnya.
Dirinya menyampaikan Polres Kotim akan selalu siap dalam mengamankan situasi dan kondisi demi keselamatan dan keamanan masyarakat. (**)
Editor: Irga Fachreza