website murah
website murah
website murah
website murah
website murah

176 Kasus Perceraian di Kobar, Judi jadi Salah Satu Faktornya

Ilustrasi

INTIMNEWS.COM, PANGKALAN BUN – Di balik angka perceraian di Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), perjudian muncul sebagai salah satu faktor penyebab, meski bukan yang utama. Berdasarkan data yang dihimpun dari Pengadilan Agama Pangkalan Bun Kelas I B, perjudian sering kali terkait erat dengan masalah ekonomi yang menjadi pemicu utama perceraian.

Panitera Muda Hukum Pengadilan Agama Pangkalan Bun Kelas I B Muhammad Sulaiman, mengungkapkan bahwa perjudian bukanlah akar permasalahan utama dalam kasus perceraian di Kobar. “Jadi, judi itu bukan masalah utama perceraian di Kobar. Tapi, banyak kasus judi ikut dalam masalah utama. Misalnya, karena masalah utamanya ekonomi karena banyak hutang, kemudian fakta di persidangan ternyata ada kaitan dengan judi,” kata Sulaiman saat dikonfirmasi pada Kamis, 20 Juni 2024.

Menurut Sulaiman, banyak orang yang mengalami kesulitan ekonomi beralih ke perjudian dengan harapan mendapatkan uang secara cepat. “Terkadang seseorang dengan kesulitan ekonomi karena ingin cepat mendapat uang. Akhirnya, dengan modal seadanya justru dibuat untuk judi, dengan harapan mendapat keuntungan berkali lipat. Akhirnya cekcok dan terjadi pertengkaran berkepanjangan dalam suatu rumah tangga, hingga pada ujungnya perceraian,” jelasnya.

Fenomena ini menunjukkan bahwa perjudian menjadi katalisator dalam memperburuk kondisi ekonomi yang sudah sulit. “Kalau dirata – ratakan kasus judi cukup banyak di Kobar. Namun bukan penyebab utama. Bisa jadi perbandingannya dari 10 perkara itu 2 perkara yang judi masuk dalam perkara perselisihan,” ungkap Sulaiman.

Pasang Iklan

Data terbaru menunjukkan bahwa pada triwulan kedua tahun 2024, tepatnya hingga Juni, terdapat 176 kasus perceraian di Kobar. “Untuk penyebab perceraian di Kobar ini sebagian besar karena ditinggalkan satu belah pihak, perselisihan dan pertengkaran terus menerus serta masalah ekonomi,” tambahnya.

Peningkatan jumlah kasus perceraian ini mengindikasikan perlunya perhatian lebih dari berbagai pihak untuk menangani akar permasalahan yang kompleks ini. Solusi yang komprehensif dan dukungan dari berbagai lapisan masyarakat diperlukan untuk mengurangi angka perceraian, termasuk upaya edukasi mengenai bahaya perjudian dan manajemen keuangan yang lebih baik.

Pengadilan Agama Pangkalan Bun Kelas I B terus berupaya memberikan penyuluhan dan pendampingan kepada pasangan yang bermasalah untuk menemukan solusi terbaik demi mempertahankan keutuhan rumah tangga. “Kita berharap dengan adanya pemahaman yang lebih baik mengenai dampak negatif perjudian dan pentingnya komunikasi dalam rumah tangga, angka perceraian bisa berkurang,” pungkas Sulaiman.

Kasus perceraian yang disebabkan oleh faktor-faktor seperti perjudian menunjukkan betapa pentingnya pendekatan holistik dalam mengatasi masalah rumah tangga. Pemerintah daerah dan lembaga terkait diharapkan dapat bekerja sama untuk menciptakan program-program yang dapat membantu meringankan beban ekonomi masyarakat dan memberikan edukasi mengenai bahaya perjudian, sehingga keluarga-keluarga di Kobar dapat hidup lebih harmonis dan sejahtera.

Penulis : Yusro

Editor  : Maulana Kawit

Pasang Iklan

Berita Rekomendasi
Pasang Iklan