INTIMNEWS.COM, PANGKALAN BUN – Membantu dan menolong orang lain termasuk ke dalam perilaku jenis prososial. Perilaku ini berarti berbagai perilaku yang bertujuan untuk menguntungkan orang lain dan bukan diri sendiri.
Hal ini disampaikan oleh Kuncoro Candrawinata, bahwa perilaku seperti menolong, menenangkan, berbagi, dan bekerja sama sebagai perilaku menolong yang sukarela, menuntut pengorbanan dari pelakunya, dan digerakkan oleh sesuatu di luar harapan untuk mendapatkan keuntungan material ataupun keuntungan secara sosial (misalnya dipandang baik oleh lingkungan).
“Perilaku prososial biasanya muncul saat seorang manusia menyadari bahwa ada pihak lain yang mengalami kesulitan,” kata Pengusaha Zircon asal Kotawaringin Barat ini, Rabu 29 September 2021.
Sebagai mahluk sosial, terang Kuncoro bahwa manusia dididik untuk mematuhi serangkaian peraturan dan norma dalam menjalani hidupnya.
“Salah satu hal yang selalu diajarkan pada kebanyakan orang sejak kecil adalah kebiasaan untuk menolong orang lain,” ucap Kuncoro Candrawinata.
Tuturnya, kebiasaan ini akan tertanam di dalam diri manusia dan akan muncul secara otomatis saat melihat sesama yang membutuhkan. Selain itu, manusia membutuhkan kemampuan saling bekerjasama dan saling membantu saat dihadapkan pada satu masalah.
“Hal ini penting bagi keselarasan dinamika dalam kelompok. Jika salah satu atau beberapa anggota kelompok memiliki masalah, maka keselarasan kemungkinan terancam,” terang Kuncoro.
Maka dari itu, kata Kuncoro penting bagi setiap orang dalam kelompok untuk memiliki kesadaran menolong orang lain yang sedang bermasalah.
Faktor utama yang menentukan apakah seseorang akan menolong orang lain atau tidak adalah apakah perilaku tersebut akan merugikan dirinya atau tidak.
Jika kerugian tersebut nampak nyata, manusia akan cenderung untuk mengurungkan niatnya untuk menolong.
Hal ini mungkin yang dapat menjelaskan mengapa banyak orang Indonesia yang “hobi” menonton kecelakaan atau kebakaran atau kendaraan yang mogok di jalan.
Menolong Memupuk Tanggungjawab
Lantas, apa gunanya menolong orang lain? Salah satu kegunaan yang sangat jelas dari orang lain adalah bahwa perilaku tersebut membuat pelakunya merasa lebih baik.
Karena tanggungjawab sosial yang tertanam di dalam diri kebanyakan orang, menolong orang lain terasa “melegakan” karena berarti mereka telah menjalankan sebagian dari tanggungjawab mereka sebagai anggota masyarakat.
Jika ada saudara dekat yang anaknya masuk rumah sakit, menjenguk dan menyumbangkan sedikit uang bagi mereka akan membuat orang mereka telah berbuat sesuatu.
“Ada perasaan berguna dan berharga saat seseorang berhasil menolong mereka yang membutuhkan,” terang Kuncoro.
Menolong orang lain juga terkait dengan nilai-nilai yang dianut oleh seseorang, termasuk nilai-nilai pribadi serta keagamaan yang mendorong pengikutinya untuk selalu melakukan perbuatan baik.
Menolong orang lain yang memiliki latar belakang yang berbeda dengan diri kita juga dapat membantu kita belajar serta memahami hal-hal baru.
Manfaat yang lain dari menolong orang lain adalah memberikan tantangan bagi diri sendiri, terutama jika situasi dan kondisi yang harus dihadapi saat itu relatif sulit.
Menolong orang lain juga dapat memberikan teman, pengetahuan, pengalaman, dan bahkan mengubah pandangan hidup kita.
Apakah menolong orang lain selalu berupa memberikan barang atau uang? Saat ini aktivitas menolong bisa dilakukan dalam berbagai bentuk.
Salah satu yang paling populer adalah memberikan waktu. Beberapa orang teman saya seringkali melakukan kunjungan, sekadar untuk duduk dan menemani sambil mengobrol.
“Jangan ada pamrih apabila kita niat untuk membantu seseorang, orang yang kita bantu dia akan mendoakan kita, doa orang yang kita bantu jauh lebih manjur,” tandasnya. (Yusro)