INTIMNEWS.COM, PANGKALAN BUN – Semakin banyaknya ODGJ atau Orang dengan Gangguan Jiwa di wilayah Kota Manis Pangkalan Bun Kotawaringin Barat membuat warga resah.
Pasalnya selain jumlahnya yang semakin banyak beberapa ODGJ tersebut kerap berkeliaran di kawasan keramaian sehinggga membuat warga khawatir.
Bahkan sejumlah warga telah melaporkan beberapa ODGJ kerap berbuat onar dan mengganggu. Misalnya, seorang pria ODGJ yang berada dikawasan Jalan HM Raffi hingga Jalan Bhayangkara Kecamatan Arut Selatan.
Seorang ibu yang tidak mau disebutkan namanya, mengatakan pernah ada ODGJ mengikuti ibu-ibu yang kebetulan melewati lokasinya.
“Saya ketakutan dan khawatir. Soalnya setiap kali saya keluar rumah bepergian atau ke warung, orang itu sering mengikuti,” katanya, Rabu (7/2/2024).
Kepala Rehabilitasi Sosial Dinas Sosial Kobar, Aldrin, mengatakan terkait ODGJ berkeliaran, pihaknya tidak mengetahui asal usulnya, kadang asal usulnya dibuang.
Kita belum berani mengevaluasi semua itu karena kita belum punya fasilitas semacam rumah singgah atau tempat rehabilitas orang dengan gangguan jiwa,” ujarnya.
Banyaknya ODGJ yang berseliweran di jalanan tersebut diduga karena ditelantarkan keluarga, buangan dari daerah lain hingga tidak adanya identitas yang jelas.
Sampai saat ini, lanjut Aldrin, sembari mencari keluarga ODGJ yang tidak memiliki identitas, pihaknya membiarkan mereka berkeliaran, asalkan tidak mengganggu warga.
“Kita tidak bisa menahan, karena kita tidak punya fasilitas, penampungannya tidak punya, sementara tidak mengganggu lingkungan sekitarnya ya kami bebaskan aja dulu,” ucapnya.
Dinas Sosial Kobar kini saling bekerja sama dengan pihak puskesmas dan rumah sakit dalam menangani orang gangguan jiwa.
Untuk itu, ia menghimbau kepada seluruh keluarga yang memiliki anak ataupun saudara pengidap gangguan kejiwaan agar segera membuat Kartu Tanda Penduduk (KTP) sebagai tanda identitas diri, sehingga memudahkan pemerintah daerah dalam membantu.
Aldrin mengungkapkan, ada 400 pengidap orang gangguan jiwa yang sudah tercatat di seluruh puskesmas di wilayah Kabupaten Kobar.
Disampaikan bahwa tertinggi di Puskemas Kumai yang tercatat 95 pengidap gangguan jiwa, Puskesmas Mendawai 30 orang, Puskesmas Madurejo 34, Puskesmas Natai Pelingkau 26 orang, Puskesmas Arut Selatan 18 orang, Puskesmas Teluk Bogam 17 orang.
“Ada anak, remaja hingga dewasa. Anak itu muncul karena kebanyakan penyalahgunaan obat, overdosis obat tanpa resep dokter, bisa juga karena ngelem akhirnya mereka nge-fly terus menerus akhirnya kena sarafnya,” ungkapnya.
Dia meminta kepala desa untuk mengawasi warganya dalam mengkonsumsi obat tanpa pengawasan dari dokter, terutama bagi anak-anak yang perlu pengawasan dari orang tuanya.
Penulis: Yusro
Editor: Andrian