INTIMNEWS.COM.,KASONGAN – Kumpulan masyarakat yang menamakan diri aliansi pemuda dan masyarakat Katingan Kuala menyurati komisi II DPRD Kabupaten Katingan terkait masalah listrik yang masih belum mengalir normal di wilayah tersebut.
Pemadaman listrik terjadi sejak tanggal 31 Januari 2023, respons pihak PLN Pegatan yang dinilai lambat membuat warga geram dan meluapkan dengan aksi demonstrasi ke kantor Unit Listrik Desa (ULD) Pegatan pada Selasa 15 Februari 2023.
Usai didemo pihak PLN Unit Induk Distribusi Kalimantan Tengah (UID Kalselteng) pada Jumat 17 Februari 2023 melakukan upaya perbaikan dengan mendatangkan 1 unit mesin pembangkit dengan daya 150 Kilo Watt (KW) dari Kotabaru, Kalimantan Selatan ke pegatan.
Upaya ini dilakukan menurut Manager UP3 Palangka Raya Presly Silaen diharapkan bisa beroperasi cepat dan membantu mengurangi padam akibat mesin yang rusak. Setibanya alat dilakukan pengecekan, running test dan komisioning test oleh teknisi ULD Pegatan.
Hingga tadi malam, proses perbaikan masih dilakukan, hasilnya belum optimal masyarakat harus bersabar meningkat listrik dengan pola bergiliran.
Menyikapi masalah tersebut menurut Camat Katingan Kuala Hariadi Utomo, dirinya sudah menerima aspirasi masyarakat melalui surat. Dia mengatakan dirinya dalam waktu dekat ini langsung mengirimnya ke legislatif.
“Hari Senin saya antarkan langsung ke DPRD, adapun tuntutan masyarakat ada tiga. Pertama meminta Pemerintah Daerah dalam hal ini DPRD Katingan agar bisa memfasilitasi dialog masyarakat dengan pihak Managemen PLN, Kedua, masyarakat berkeinginan yang hadir dalam dialog tersebut orang-orang yang bisa mengambil keputusan seperti pimpinan ULd Pegatan Unggul Hadi Wijaya, Kepala PLN Sampit dan PLN Palangka Raya, dan Ketiga minta penyelesaian ini bisa secepatnya” jelasnya.
Pihaknya berkeinginan ada konektivitas listrik dengan mesin yang ada di Kecamatan Mendawai, tujuannya agar alat mesin PLN yang ada di Pegatan bisa menjadi cadangan bila ada mengalami kerusakan.
Selain itu lokasi penyimpanan alat sudah tidak representatif lagi untuk menyimpan mesin PLN. Karena lokasi yang berdekatan dengan air laut yang sering mengalami pasang dan terendam.
“Kalo bisa tersambung dengan Kecamatan Mendawai, tapi juga harus diperhatikan distribusi listriknya agar tetap menyala, soalnya saya dengan juga sering padam di sana, apalagi kalo bisa langsung terkoneksi dengan PLN Induk Sampit,” harapnya.
Diketahui selama ini, bila kondisi listrik normal. Masyarakat wilayah tersebut harus bersabar menikmati listrik, pasalnya listrik hanya mengalir dari siang pukul 14.00 Wib dan pagi sampai pukul 07.00 Wib.
Tuntutan masyarakat ini pun sudah disampaikan saat dilaksanakannya Musrenbang Kecamatan, Camat berharap Kecamatan Katingan Kuala yang merupakan salah satu penghasil dan lumbung padi terbesar bisa mendapatkan perhatikan terutama masalah listrik.
“Kemaren waktu musrenbang ada lima pokok usulan masyarakat, pertama masalah jalan darat, kedua Listrik bisa terus menyala, Ketiga, BBM untuk petani bisa tersedia, Keempat Harga pupuk bisa terjangkau dan terakhir kepastian harga padi. Itu saja permintaan masyarakat kita. Semoga saja bisa terealisasi satu persatu,” pungkasnya.
(Kawit)