INTIMNEWS.COM, KASONGAN – Di tengah upaya pemulihan ekonomi, harga berbagai macam kebutuhan malah mengalami kenaikan. Hal ini tentu sangat memberatkan masyarakat karena kebutuhan-kebutuhan tersebut merupakan kebutuhan pangan dan bahan bakar kendaraan.
Mulai dari kebutuhan dapur seperti bawang merah, cabe rawit, ayam, minyak goreng, Elpiji, hingga harga bahan bakar minyak (BBM) terus merangkak naik.
Kenaikan harga ini tidak hanya dirasakan masyarakat, bahkan pedagang pun mengeluhkan kenaikan harga kebutuhan ini karena mengakibatkan turunnya pendapatan.
Seperti diungkapan Selvia (28) ibu rumah tangga yang berprofesi sebagai pedagang makanan, ia mengakui kenaikan harga kebutuhan dapur ini sangat berdampak.
“Harga kebutuhan dapur semakin naik mas, bawang merah semula Rp.30.000 perKg menjadi Rp.40-45 Ribu perkg, Cabe Rawit semula Rp.50 Ribu per-Kg menjadi Rp. 75 ribu. Kalo berasa, bawang putih tetap harganya,” beber Selvia merinci kenaikan harga.
Kendati demikian, harga Gula malah mengalami penurunan dari semula Rp. 15 Ribu menjadi Rp. 14 Ribu. “Harga gula turun sedikit, padahal kalo normal biasanya Rp. 12-13 Ribu perkg, kalo gula aren semula Rp.15 ribu perkilo menjadi Rp.18 ribu,” keluhnya.
Hal serupa juga diungkapkan Iqbal seorang pedagang Sate di Kota Kasongan, ia menceritakan kenaikan harga daging ayam sudah cukup lama terjadi. Sebagai masyarakat, dirinya berharap ada kebijakan pemerintah untuk menstabilkan harga kembali, terlebih menjelang bulan ramadan.
“Kalo harga ayam naik semula Rp.35 Ribu menjadi Rp45.000, kalo harga daging kurang tau berapa kenaikan pastinya. Saya berharap pemerintah bisa turun dan mendengarkan keluhan kami masyarakat bawah ini,” harapnya.
Bukan itu saja harga gas elpiji non subsidi 5,5 kilogram dan 12 kilogram juga mengalami kenaikan dari harga semula Rp. 160.000 per tabung mencapai Rp. 200 Ribu lebih per tabung.
Dari pantauan dilapangan harga tingkat konsumen untuk LPG tabung 12 kg dipengecer di Kota Kasongan rata-rata di jual dengan harga Rp 210.000 hingga yang paling mahal sebesar Rp 215.000 per tabung.
Sementara untuk harga tabung Bright Gas 5,5 kg dengan harga semula Rp. 80.000 per tabung tembus pada kisaran Rp 105.000 per tabung.
Harga BBM
PT Pertamina (Persero) secara resmi mengerek harga BBM non subsidi per kemarin, Kamis (3/3/2022), setelah perkembangan harga minyak dunia yang terus menanjak merespons dinamika perekonomian dunia.
Mengutip keterangan resmi perusahaan, Kenaikan harga BBM berlaku untuk jenis Pertamax Turbo, Dexlite, dan Pertamina Dex. Kenaikan harga jual BBM berkisar antara Rp 850 – Rp 1.600 per liter.
Meski demikian, kenaikan BBM tidak termasuk untuk jenis Premium, Pertalite, dan Pertamax. Untuk BBM jenis premium memang selama ini mendapatkan subsidi langsung dari pemerintah.
Sementara itu, keputusan untuk tidak menaikkan BBM jenis Pertamax dan Pertalite adalah sebagai bentuk kompensasi. Pasalnya, varian bahan bakar ini digunakan oleh masyarakat banyak.
Kelangkaan Minyak Goreng
Kelangkaan minyak goreng terjadi sejak Januari. Harga minyak goreng semakin melambung, dari penelusuran di lapangan angka harga minyak goreng bervarisi tergantung merek minyak hargabdari kisaran Rp. 16 Ribu – Rp20 ribu per liter.
Selain harganya yang cukup tinggi, jumlah stoknya pun terbilang minim hampir di semua toko-toko di Kota Kasongan. Kelangkaan ini diprediksi akan terus berlanjut hingga bulan ramadan, pemerintah melalui dinas terkait diharapkan bisa turun memantau langsung kondisi harga dan barang di tengah masyarakat
Penulis: Kawit
Editor: Andrian