INTIMNEWS.COM, PANGKALAN BUN – Warga dihebohkan dengan penemuan mayat Mujiono (62), yang telah membusuk di kediamannya di RT 19, Desa Bumi Harjo. Kepala Pelaksana BPBD Kotawaringin Barat, Syahruni, mengonfirmasi bahwa penemuan mayat ini terjadi pada, Senin (3/6/2024), sekitar pukul 15.00 WIB.
Menurut keterangan saksi pertama, Mbah Tubi, peristiwa ini bermula ketika dirinya mendapat informasi dari Budi, seorang warga setempat, mengenai bau tak sedap yang berasal dari rumah Mujiono. “Budi memberi tahu saya bahwa ada bau busuk dari rumah Mujiono. Saya langsung pulang ke rumah dan mendatangi tempat tersebut,” ujar Mbah Tubi.
Sesampainya di rumah Mujiono, Mbah Tubi segera masuk dan menemukan Mujiono sudah dalam keadaan meninggal dunia. “Saat saya masuk, kondisinya sudah membusuk. Terakhir kali saya melihat beliau dalam keadaan baik-baik saja pada Kamis malam Jumat saat mengikuti kegiatan yasinan di rumah Sumarno. Namun, saat itu beliau sudah mengeluh sakit,” tambahnya.
Tidak sendiri, Mbah Tubi didampingi oleh Sutrisno, saksi kedua, untuk memastikan kondisi Mujiono. “Kami berdua masuk ke dalam rumah, dan benar saja, tubuh beliau sudah bengkak dan membusuk,” ujar Sutrisno.
Saksi lain, Zainudin, memberikan keterangan bahwa pada tanggal 24 dan 27 Mei 2024, Mujiono sempat berobat ke Puskesmas Bumi Harjo dengan diantar oleh adik kandungnya, Sugiman. “Saat itu, tekanan darahnya tinggi, dadanya sakit, dan kakinya mengalami pembengkakan,” jelas Zainudin.
Keluarga Mujiono telah memutuskan untuk tidak melakukan visum et repertum karena meyakini bahwa almarhum meninggal akibat penyakit yang dideritanya. “Kami yakin beliau meninggal karena sakit yang sudah lama dideritanya,” ujar salah satu anggota keluarga.
Barang bukti yang ditemukan di lokasi kejadian antara lain:
– 1 buah dompet warna coklat lengkap dengan identitas dan surat-surat
– 1 pasang kaca mata
– 1 buah handphone merk Vivo
– 3 macam obat terapi yang terdiri dari Salbutamol 2 mg (obat sesak), Faxieden 10 mg (obat nyeri), dan Farsorbid 5 mg (obat jantung)
Penemuan mayat ini membuat geger warga sekitar dan menjadi perhatian serius pihak berwenang. “Kami meminta masyarakat untuk tetap tenang dan memberikan ruang bagi keluarga almarhum untuk berduka,” ujar Syahruni.
Pihak kepolisian bersama BPBD Kotawaringin Barat akan terus memantau perkembangan kasus ini dan memastikan tidak ada hal yang mencurigakan di balik kematian Mujiono.
Penulis : Yusro
Editor : Maulana Kawit