INTIMNEWS.COM, PANGKALAN BUN – Warga Desa Sakabulin, Kecamatan Kotawaringin Lama, Kabupaten Kotawaringin Barat, dikejutkan dengan kejadian tragis yang mengguncang ketenangan sore hari Selasa, 22 Oktober 2024, sekira pukul 18.30 WIB.
Seorang pria ditemukan tewas gantung diri di barak Divisi III TRYE, Desa Sakabulin. Peristiwa ini dilaporkan oleh salah satu karyawan setempat, Yusak, yang pertama kali menemukan korban dalam kondisi mengenaskan.
Kapolsek Kotawaringin Lama, Iptu Gatot Asmoro,Saat di Konfirmasi pada Rabu, (23/10), menjelaskan kronologi kejadian.
Menurutnya, sekitar pukul 18.35 WIB, Yusak, seorang karyawan, datang ke pos jaga Divisi III TRYE dan memberi tahu petugas bahwa ada seorang karyawan yang diduga melakukan gantung diri di salah satu barak.
Segera setelah mendapatkan informasi ini, Yusak menuju Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan mendapati korban dalam kondisi tergantung di jendela kamar dengan tali di lehernya. Saat itu, korban sudah dalam keadaan tak bernyawa.
Melihat situasi yang memilukan tersebut, Yusak segera melaporkan kejadian kepada Danru Security, Risman. Mereka berdua kemudian berkoordinasi untuk melaporkan insiden ini ke Polsek Kotawaringin Lama.
Tak lama setelah laporan diterima, petugas kepolisian segera menuju TKP untuk melakukan olah tempat kejadian dan mengumpulkan informasi lebih lanjut terkait peristiwa tersebut.
Korban inisial M ini langsung dibawa ke Rumah Sakit Pratama Kotawaringin Lama untuk dilakukan visum et revertum guna mengetahui penyebab pasti kematian.
Proses pemeriksaan medis ini penting untuk memastikan tidak ada unsur kekerasan atau tanda-tanda lain yang mencurigakan pada tubuh korban.
Kapolsek Iptu Gatot Asmoro menyampaikan bahwa penyelidikan terkait motif aksi nekat ini masih terus berjalan. Pihak keluarga korban juga telah dihubungi dan akan dilibatkan dalam proses lebih lanjut, termasuk dalam mengungkap apakah korban memiliki masalah pribadi atau tekanan psikologis yang dapat mendorongnya mengambil keputusan tragis ini.
Peristiwa ini tidak hanya mengguncang komunitas setempat, tetapi juga menjadi pengingat betapa pentingnya menjaga kesehatan mental dan saling memperhatikan satu sama lain, terutama di lingkungan kerja yang terkadang penuh tekanan.
Warga di sekitar barak pun diminta untuk tetap tenang dan mendukung pihak berwenang dalam proses investigasi.
Sementara itu, suasana di Desa Sakabulin masih dipenuhi rasa duka dan kaget atas insiden tragis ini. Pihak kepolisian menghimbau agar masyarakat yang mungkin memiliki informasi terkait kejadian tersebut segera melapor guna mempercepat proses penyelidikan.
Kasus gantung diri ini sekali lagi menyoroti pentingnya dukungan emosional dan psikologis bagi setiap individu di tengah tantangan kehidupan.
Penulis : Yusro
Editor : Maulana Kawit