INTIMNEWS.COM, PANGKALAN BUN – Wakil Presiden (Wapres) Republik Indonesia, Ma’ruf Amin meresmikan proyek Citra Borneo Indah (CBI) Group, Rabu (25/10/2023) di Ballroom Batuah Mercure Hotel Pangkalan Bun.
Kegiatan peresmian Proyek Citra Borneo Indah (CBI) Group meliputi Mercure Hotel Pangkalan Bun, Abdul Rasyid Tower serta Project Downstream PT. Citra Borneo Utama, Tbk (CBUT) yang berada di Kawasan Industri PT. Surya Borneo Industri (SBI) di Tempenek, Kecamatan Kumai.
Menurut Wakil Presiden Ma’ruf Amin, keberadaan perusahaan besar swasta yang bergerak dibidang perkebunan kelapa sawit di Provinsi Kalteng merupakan salah stau industri strategis nasional.
“Indonesia dianugerahi Tuhan Yang Maha Esa kekayaan alam yang luar biasa dan tersebar di berbagai wilayah. Wujudnya beragam, di antaranya sektor perkebunan, peternakan hingga pariwisata,” ujar Wapres Ma’ruf Amin
Ma’ruf Amin meneruskan, sektor perkebunan di Indonesia menjadi penghasil sawit terbesar di dunia, bahkan di Kalimantan Tengah sendiri menyumbangkan sekitar 7 dari 45 juta ton produksi kelapa sawit nasional pada tahun 2022.
“Saat ini juga menjadi salah satu industri strategis nasional yang menghidupi hingga 20 juta jiwa,” ucap Ma’ruf Amin.
Menurutnya, ia melihat Kalteng mulai menggalakan pengembangan industri pariwisata. Kabupaten Kotawaringin Barat dengan keindahan wilayahnya menjadi daerah tujuan wisata terkemuka di Kalteng.
Terutama dengan keberadaan Taman Nasional Tanjung Puting, Kesultanan Kutaringin dan objek wisata lainnya.
“Tentunya hal ini harus dimanfaatkan secara baik dan bijak untuk kesejahteraan masyarakat tapi juga dengan tetap memperhatikan asas lestari di dalam pengelolaan dan pemanfaatan,” ungkap Ma’ruf Amin.
Dengan membangun pabrik konsentrat, lanjut Wapres, pakan ternak dan produk turunan kelapa sawit lainnya. Serta turut mendukung pengembangan hotel bintang 4 di Pangkalan Bun. Adanya pembangunan ini berdampak bagi penyerapan tenaga kerja meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
“Menambah pendapatan daerah maupun negara sekaligus membangun komunitas lokal dan mengentaskan kemiskinan masyarakat sekitar,” tukasnya.
Sementara itu, Owner CBI Group, H Abdul Rasyid AS menyampaikan, keberadaan infrastruktur pendukung dan penunjang industri yang berada di pedalaman masih belum optimal.
“Kenapa karena keberadaan infrastruktur pelabuhan kontainer yang masih belum memadai untuk disinggahi kapal kontainer ukuran besar, maka kita mengandalkan kapal tongkang menuju ke kapal besar tersebut,” ungkap Rasyid.
Rasyid menambahkan, diresmikannya Mercure Hotel Pangkalan Bun, gedung perkantoran Abdul Rasyid Tower dan proyek industri di kawasan PT. Surya Borneo Industri (SBI) di Tempenek, Kecamatan Kumai merupakan proyek yang cukup lama dicita-citakan untuk bangun di kampung halamannya.
“Wapres RI bisa meangkat masalah ini ke tingkat pusat untuk dicarikan solusinya, sehingga berbagai daerah di Provinsi Kalteng dan khususnya Kabupaten Kobar mendapat berbagai kemudahan dan prioritas untuk mendapatkan infrastruktur yang memadai,” tandasnya.
Kabupaten Kobar, menurut Rasyid memiliki industri andalannya yakni perkebunan sawit, akan tetapi untuk permasalahan pengolahan produk turunannya hampir 60 persen berada di luar Kalteng, seperti di Surabaya, Semarang dan Jakarta yang sudah memiliki pelabuhan yang memadai.
Jika sudah memadai ia meyakini Kabupaten Kobar bakal menjadi kota Industri yang maju.
“Karena seluruh proyek ini akan kami persembahkan untuk memajukan dan meningkatkan perekonomian masyarakat setempat dan juga untuk nasional. Untuk itu kami juga sangat membutuhkan dukungan serta doa dari seluruh insan agar visi dan misi kami ini bisa tercapai,” pungkasnya.
Penulis: Yusro
Editor: Andrian