INTIMNEWS.COM, KASONGAN – Tim Anggaran Perangkat Daerah (TAPD) Pemerintah Kabupaten Katingan bekerja sama dengan Badan Anggaran (Banggar) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Katingan berkumpul untuk membahas Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) tentang Pendapatan Daerah dan Anggaran Belanja (RAPBD) Tahun Anggaran 2025.
Wakil Ketua II DPRD Kabupaten Katingan Wiwin Susanto menekankan pentingnya Pemkab Katingan mengedepankan pengembangan program yang berorientasi pada masyarakat. Ia mendesak agar usulan inisiatif yang tidak sejalan dengan kepentingan masyarakat Katingan, khususnya yang dianggap boros, harus dievaluasi secara hati-hati.
“Disarankan untuk menilai terlebih dahulu program-program yang dianggap tidak penting,” ucapnya baru-baru ini.
Wiwin menuturkan, masih banyak tantangan pembangunan di Kabupaten Katingan yang perlu mendapat perhatian, antara lain permasalahan terkait infrastruktur jalan, pasokan listrik, dan akses terhadap air bersih.
“Selain itu, kepedulian terhadap pendidikan juga tidak lepas dari kesejahteraan tenaga pengajar, termasuk guru honorer, infrastruktur, pelayanan kesehatan, dan program ekonomi masyarakat,” ujarnya.
Lebih lanjut dia menyatakan, banyak jalan pedesaan yang belum diaspal atau dibangun namun kini kondisinya rusak. Distribusi listrik yang belum merata dan fasilitas kesehatan seperti Pusat Kesehatan Masyarakat (Pustu) masih kurang, terutama di desa-desa terpencil yang jauh dari puskesmas rawat inap.
“Hal ini menunjukkan banyak permasalahan yang perlu mendapat perhatian, dibandingkan dengan kegiatan yang mungkin tidak memberikan manfaat nyata bagi masyarakat,” imbuhnya.
Wiwin mengajak seluruh elemen masyarakat untuk berkolaborasi dalam menyelaraskan struktur dan alokasi APBD Tahun Anggaran 2025.
“Sehingga APBD Tahun Anggaran 2025 dapat dilaksanakan secara efektif dan mencerminkan aspirasi kita bersama,” tutupnya.
Editor : Maulana Kawit