INTIMNEWS.COM, PALANGKA RAYA – Wakil Gubernur Kalimantan Tengah H. Edy Pratowo mengikuti pertemuan dengan Peserta Studi Strategis Dalam Negeri (SSDN) Program Pendidikan Reguler (PPRA) LXVI yang diselenggarakan oleh Lembaga Ketahanan Nasional Indonesia tahun 2024. Acara ini berlangsung di Aula Jayang Tingang (AJT) lantai 2 Kantor Gubernur Kalimantan Tengah pada Senin, 13 Mei 2024. Pertemuan tersebut dihadiri oleh Mayjen TNI Ramses Lomban Tobing, pimpinan rombongan dari Lembaga Ketahanan Nasional Indonesia, beserta pejabat pendamping dan 25 orang peserta SSDN PPRA LXVI.
Dalam sambutannya, Wakil Gubernur H. Edy Pratowo menyampaikan dukungannya terhadap inisiatif SSDN Lembaga Ketahanan Nasional Indonesia, dengan menegaskan tujuan SSDN adalah untuk mengkaji, memahami, dan menganalisis potensi daerah serta berbagai tantangan yang dihadapi daerah tersebut. Kajian tersebut mencakup aspek Asta Gatra, yang meliputi geografi, demografi, sumber daya alam, ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, serta pertahanan dan keamanan, yang semuanya dipandang dari kacamata ketahanan nasional.
Ia menghimbau seluruh pemangku kepentingan untuk berkolaborasi dan mendukung inisiatif SSDN agar pelaksanaannya berhasil dan efektif.
“Merupakan aspirasi kita bersama bahwa inisiatif PPRA SSDN menghasilkan rekomendasi yang komprehensif, tidak hanya untuk merumuskan kebijakan terkait pertahanan negara, tetapi juga untuk pengembangan sumber daya alam yang optimal dan berkelanjutan bagi kepentingan masyarakat, khususnya di Kalimantan Tengah,” ujar Wagub.
Dalam pertemuan tersebut, ia mengakui bahwa upaya kolaboratif seluruh pemangku kepentingan telah menghasilkan kemajuan yang signifikan dalam pembangunan di Kalimantan Tengah.
“Dengan berkonsentrasi pada peningkatan Pendapatan Asli Daerah, anggaran belanja daerah (APBD) provinsi terus bertambah. APBD Provinsi Kalimantan Tengah tahun 2024 melebihi Rp8,79 triliun, atau dua kali lipat dari APBD 2016 yang tercatat lebih dari Rp3,43 triliun,” imbuhnya.
Pada tahun 2023, beberapa indikator ekonomi makro yang positif telah disorot, termasuk pemulihan pertumbuhan ekonomi, rasio GINI yang masuk dalam 10 besar nasional, tingkat pengangguran terbuka sebesar 4,10 persen—lebih rendah dari rata-rata nasional sebesar 5,32 persen—tingkat kemiskinan sebesar 5,11 persen, yang merupakan yang terendah di antara lima besar nasional, dan skor Indeks Pembangunan Manusia sebesar 73,73. Selain itu, kemajuan signifikan telah dicapai dalam upaya untuk mengurangi stunting, dengan tingkat prevalensi menurun menjadi 23,5 persen, berkurang 3,4 persen dari tahun sebelumnya.
Fokus tetap pada pembangunan di sektor-sektor yang memberikan manfaat nyata bagi masyarakat, khususnya di bidang infrastruktur, pendidikan, kesehatan, dan lanskap ekonomi yang lebih luas, khususnya dalam meningkatkan area produksi pangan.
Selain itu, pembangunan infrastruktur sedang dipromosikan secara aktif, yang mencakup pembangunan jalan dan jembatan untuk memfasilitasi akses masyarakat, serta landmark regional yang bertujuan untuk meningkatkan pariwisata, seperti Bundaran Besar dan Mahir Mahar. Rencana pembangunan Ruang Terbuka Hijau (RTH), kawasan Water Front City, dan Taman Sebangau juga terus digarap. Berbagai upaya untuk memperkuat sektor pertanian terus dilakukan guna meningkatkan ketahanan pangan dan menggerakkan ekonomi daerah, yang meliputi berbagai inisiatif seperti Program Strategis Nasional Food Estate, optimalisasi lahan rawa, program perternakan udang Vaname, serta pendirian pabrik pengolahan padi dan pakan.
Untuk mencetak SDM unggul dan berdaya saing di Kalimantan Tengah, pemerintah provinsi tengah gencar menggenjot sektor pendidikan. Di antaranya, peningkatan sarana dan prasarana sekolah, serta penambahan kesempatan beasiswa. Selama tiga tahun terakhir, bantuan sosial pendidikan mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Anggaran untuk beasiswa tahun 2024 melalui program TABE (Tabungan Beasiswa Berkah) telah mencapai sekitar Rp153,5 miliar. Selain itu, direncanakan pula pendirian perguruan tinggi dan sekolah unggulan.
Pemerintah Provinsi berkomitmen untuk meningkatkan pemerataan dan kualitas layanan kesehatan. Untuk itu, telah didirikan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kelas B di Hanau, Kabupaten Seruyan, yang berfungsi sebagai Rumah Sakit Rujukan di wilayah barat, sehingga memperpendek jarak ke Palangka Raya. Selain itu, melalui kerja sama dengan Rumah Sakit Jantung Harapan Kita, RSUD Dr. Doris Sylvanus telah berhasil menyelenggarakan operasi jantung, sehingga warga Kalimantan Tengah dapat mengakses layanan penting tersebut secara lokal.
Selain itu, ada penekanan kuat pada pemberdayaan sektor koperasi dan UMKM untuk memajukan dan merangkul transformasi digital, dengan menyadari pentingnya sektor tersebut sebagai elemen dasar ekonomi daerah dan nasional. Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah telah melakukan berbagai inisiatif, termasuk memberikan bantuan modal, dukungan promosi, dan program peningkatan kapasitas bagi para pemangku kepentingan UMKM.
Dalam konteks terkait, Mayjen TNI Ramses Lomban Tobing yang mewakili Lemhannas RI menyampaikan bahwa salah satu tugas pokok lembaga adalah menyelenggarakan pendidikan, menyiapkan pemimpin, dan memperkuat kepemimpinan nasional yang berwawasan komprehensif, integratif, holistik, dan profesional, serta berlandaskan moral dan etika yang kuat. Pada tahun 2024, Lemhannas RI berencana menyelenggarakan dua program pendidikan reguler, yaitu PPRA LXVI dan LXVII, yang masing-masing berlangsung selama tujuh bulan.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa salah satu komponen utama program pendidikan tersebut adalah Studi Strategis Dalam Negeri (SSDN), yang melibatkan kerja lapangan praktis melalui kunjungan studi strategis. Tujuan SSDN adalah membekali peserta dengan keterampilan untuk mengkaji berbagai isu regional melalui keterlibatan langsung, termasuk kunjungan studi, diskusi, dan konsultasi berdasarkan topik-topik terpilih yang menjadi perhatian.
Rapat tersebut dihadiri oleh Staf Ahli Laksamana Madya TNI (Purn.) Prastya Nugraha dan Perwira Penghubung Brigadir Jenderal TNI Franky J.
Penulis: Redha
Editor: Andrian