INTIMNEWS.COM, PALANGKA RAYA – Wakil Gubernur Kalimantan Tengah, H Edy Pratowo meresmikan Rapat Koordinasi Daerah Tahun 2024 Bidang Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana Provinsi Kalimantan Tengah di Hotel Aurila, Palangka Raya, Kamis, 15 Agustus 2024. Rapat yang berlangsung selama tiga hari, 14-16 Agustus 2024 ini mengusung tema “Sinergi Provinsi dan Kabupaten/Kota dalam Mewujudkan Perempuan Berdaya dan Anak Terlindungi Menuju Kalimantan Tengah yang Maju dan Berkah”.
Saat menyampaikan sambutan tertulis Gubernur, Wagub menegaskan perlunya penyesuaian kebijakan di lingkungan Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana, khususnya terkait sinergi dan integrasi program pembangunan nasional dengan inisiatif daerah.
Ia menyatakan, “Untuk mencapai hal tersebut, diperlukan upaya dan ketekunan dari seluruh pemangku kepentingan pembangunan, baik di pusat maupun di daerah, agar pelaksanaan kewenangan pusat dan daerah dalam urusan P3APPKB berjalan secara harmonis, sinkron, dan terpadu antar program dan kegiatan.”
Lebih lanjut, ia menekankan pentingnya koordinasi, sinkronisasi, dan sinergi antara Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia dengan Perangkat Daerah Provinsi dan Kabupaten/Kota. Kolaborasi ini penting untuk melaksanakan Lima Arahan Presiden tentang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, yaitu: peningkatan peran perempuan dalam berwirausaha, peningkatan keterlibatan ibu dalam pendidikan anak, pengurangan kekerasan terhadap perempuan dan anak, penurunan pekerja anak, dan pencegahan perkawinan anak.
“Rapat Koordinasi ini menjadi ajang penting untuk menyelaraskan visi, misi, dan persepsi, meningkatkan koordinasi dan sinergi, serta memperkuat komitmen bersama dalam rangka peningkatan kualitas perencanaan, khususnya dalam rangka ketahanan keluarga,” pungkasnya.
Ketua Forum Anak Daerah Kalimantan Tengah, Ivo Sugianto Sabran, mengumumkan bahwa pada Juli 2024, upaya pencegahan stunting secara serentak telah dilaksanakan, sehingga Provinsi Kalimantan Tengah berhasil mencapai angka 99,4 persen. “Harapan kita, capaian ini dapat dipertahankan dan ditingkatkan lebih lanjut,” ujarnya.
Ia juga menyampaikan bahwa Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023 menunjukkan Provinsi Kalimantan Tengah berada pada peringkat ke-17 dari 38 provinsi dengan prevalensi stunting sebesar 21,5 persen.
“Angka ini mengalami penurunan sebesar 3,4 persen dibandingkan tahun 2022. Dengan kerja keras, kolaborasi, dan koordinasi lintas sektor, kita harapkan target tahun depan dapat tercapai, yaitu target nasional Kalimantan Tengah sebesar 15,4 persen,” urainya.
Namun, Ivo menegaskan bahwa Provinsi Kalimantan Tengah masih menghadapi tantangan yang cukup berat, terutama terkait tingginya angka perkawinan anak.
“Tahun ini, kita menduduki peringkat keenam tertinggi di tingkat nasional untuk masalah ini. Untuk mengatasinya, diperlukan upaya kolektif, ketekunan, dan kolaborasi dari semua pemangku kepentingan untuk menekan angka perkawinan anak,” ungkapnya.
Ivo juga menyebutkan bahwa pada tahun 2023, tujuh kabupaten dan kota di Kalimantan Tengah telah mendapatkan predikat Kabupaten/Kota Layak Anak. “Kita harapkan pada tahun 2024, seluruh kabupaten di Provinsi Kalimantan Tengah telah mendapatkan predikat Kabupaten/Kota Layak Anak,” pungkasnya.
Penulis: Redha
Editor: Andrian