INTIMNEWS.COM, PANGKALAN BUN – Wakil Ketua Fraksi Golkar Bidang Industri dan Pembangunan (Inbang), Mukhtarudin, menekankan pentingnya upaya keras dari pemerintahan periode 2024-2029 untuk meningkatkan ketahanan pangan nasional. Menurut Mukhtarudin, kemandirian pangan nasional masih tergolong rapuh, karena Indonesia masih mengandalkan impor untuk memenuhi kebutuhan pangan.
“Ketahanan pangan ini sangat penting. Selama ini, ada belasan komoditas pangan yang diimpor Indonesia,” ujar Mukhtarudin, Minggu, 4 Agustus 2024.
Pada tahun 2024, pemerintah telah memastikan impor sebanyak 3,6 juta ton beras, sementara total impor beras pada tahun 2023 mencapai 3,5 juta ton. Indonesia mengimpor beras dari negara-negara seperti Vietnam, Thailand, Myanmar, Pakistan, dan India. Mukhtarudin menambahkan, total permintaan atau konsumsi masyarakat akan beras diperkirakan mencapai 30,9 juta ton, namun produksi dalam negeri sering kali lebih rendah dari permintaan tersebut.
“Kita tidak boleh menganggap sepele persoalan pangan ini,” tambah Mukhtarudin.
Mukhtarudin mengingatkan kembali krisis pangan global yang terjadi pada tahun 2008, di mana Food and Agriculture Organization (FAO) mengestimasi kenaikan angka kelaparan global mencapai 40 juta jiwa. Pada tahun 2016, Perserikatan Bangsa-Bangsa melaporkan sebanyak 815 juta orang di dunia menderita kelaparan, setara dengan 11 persen populasi dunia.
“Dari kejadian itu, semua pemangku kebijakan harus menyadari betapa pentingnya kedaulatan terhadap pangan,” tegas Mukhtarudin.
Mukhtarudin berharap pemerintahan presiden terpilih Prabowo-Gibran dapat menata ulang tata niaga komoditas pangan dengan fokus pada kesejahteraan petani lokal. “Dengan begitu, kedaulatan pangan bisa terwujud untuk masa depan bangsa Indonesia,” tutupnya.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menegaskan komitmen pemerintah dalam menjaga dan meningkatkan ketahanan pangan nasional yang telah tertuang dalam Agenda Pembangunan Nasional tahun 2022-2024.
“Program ketahanan pangan nasional dilakukan dengan memprioritaskan peningkatan ketersediaan, akses, serta kualitas konsumsi pangan guna mendukung program ketahanan pangan tersebut,” ujar Menko Airlangga.
Menurut Airlangga, berbagai upaya telah dilakukan oleh pemerintahan saat ini untuk menguatkan ketahanan pangan nasional, mulai dari sisi suplai dengan meningkatkan produksi, diversifikasi pangan, efisiensi distribusi pangan, penggunaan teknologi untuk meningkatkan produksi, hingga penguatan stok pangan nasional.
“Dengan berbagai langkah tersebut, kami berharap ketahanan pangan nasional dapat terus ditingkatkan,” pungkas Menko Perekonomian Airlangga Hartarto.
Penulis: Yusro
Editor: Andrian