INTIMNEWS.COM, PALANGKA RAYA – Wakil Gubernur Kalimantan Tengah, H. Edy Pratowo, mengikuti Rapat Koordinasi (Rakor) Fokus Antisipasi dan Penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) Tahun 2024 yang dilaksanakan secara virtual pada Kamis, 14 Maret 2024. Rakor ini dipimpin oleh Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan, Hadi Tjahjanto, yang memberikan pengarahan terkait upaya penanggulangan karhutla di seluruh Indonesia.
Menteri Hadi Tjahjanto mengapresiasi upaya kolaboratif yang telah dilakukan untuk mengurangi luas wilayah yang terdampak karhutla. Ia juga menekankan bahwa Indonesia diperkirakan akan mengalami siklus iklim El Niño pada tahun 2024, yang dapat menyebabkan peningkatan kebakaran hutan dan lahan. Menurut laporan, Kalimantan Tengah termasuk dalam lima besar provinsi dengan risiko karhutla tertinggi, bersama dengan Kalimantan Selatan, Papua Selatan, Sumatera Selatan, dan Kalimantan Barat.
Menteri Hadi juga menghimbau seluruh pihak untuk terus memperkuat koordinasi, sinergi, dan upaya pencegahan kebakaran hutan dan lahan, dengan memperhatikan instruksi Presiden tentang Penanggulangan Karhutla. Beliau menyoroti pentingnya pengedukasian masyarakat dan peningkatan pemahaman melalui berbagai inisiatif pendidikan dan kampanye.
Wakil Gubernur Kalimantan Tengah, H. Edy Pratowo, dalam paparannya menegaskan komitmen Pemprov Kalteng untuk bekerja sama dengan Forkopimda dan pihak terkait lainnya untuk memperkuat upaya pengendalian karhutla. Ia menyampaikan bahwa Kalimantan Tengah terus menunjukkan perbaikan dalam penanggulangan karhutla, dengan luas wilayah yang terdampak kebakaran hutan berkurang setiap tahun.
“Sejak tahun 2015, luas wilayah terdampak karhutla di Kalimantan Tengah terus mengalami penurunan. Pada tahun 2019, berkurang sebesar 266.084 hektar, dan pada tahun 2023 berkurang 151.853 hektar,” jelas Edy.
Pemprov Kalteng, menurut Wagub, telah menyiapkan strategi penanggulangan yang meliputi alokasi anggaran DBH-DR sebesar Rp211 miliar dan BTT sebesar Rp150 miliar. Selain itu, Pemprov Kalteng juga meningkatkan jumlah personel dengan pelatihan masyarakat sebagai bagian dari kapasitas penanggulangan karhutla.
Keberhasilan pengendalian karhutla di Kalteng juga didukung oleh pengaktifan 75 Posko Dalkarhutla yang tersebar di 18 KPH dan 35 Posko Lapangan di Kabupaten Prioritas. Selain itu, Pemprov Kalteng akan terus memperkuat upaya pengendalian dengan Operasi Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC), Patroli Udara, dan Waterbombing, untuk menjangkau daerah-daerah terpencil yang terdampak kebakaran.
Rakor ini dihadiri oleh sejumlah pejabat tinggi dari pemerintah pusat, antara lain Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Menteri Pertanian, Panglima TNI, Kapolri, serta Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Kepala BMKG, Kepala BRGM, dan perwakilan dari berbagai Kementerian dan lembaga terkait. Turut mendampingi Wagub Kalimantan Tengah, Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Agustan Saining dan Kepala BPBPK Kalteng Ahmad Toyib.
Penulis: Redha
Editor: Andrian