INTIMNEWS.COM, PANGKALAN BUN – Antrean panjang terjadi di sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU). Pangkalan Bun Kotawaringin Barat. Ini terjadi usai pemerintah mengumumkan harga BBM naik.
Pantauan awak media, Senin (5/9/2022) pukul 16.00, SPBU di Jalan Iskandar depan Universitas Antakusuma, dipadati kendaraan beroda dua dan empat. Para pengendara rela mengantre untuk mendapatkan BBM.
Salah satu pengendara, Anton mengatakan dirinya mendatangi SPBU usai pulang bekerja, ia mendengar pengumuman harga BBM naik oleh pemerintah. “Pas saya tiba di SPBU, antreannya panjang sekali,” kata dia.
Mengenai harga BBM yang meningkat, Anton tak masalah. Dia mengaku rela mengikuti kebijakan yang ditetapkan pemerintah. “Ya, mau bagaimana lagi, kami hanya rakyat kecil” ucapnya.
Kondisi serupa terjadi di SPBU lain yang ada di Pangkalan Bun. Ia mengaku tengah mengantre untuk mendapatkan BBM. “Saya coba ke SPBU depan Universitas Untama, eh sama saja,” ujar Anton.
“Di sini ramai, orang pada mau isi bensin kendaraan. Ngantre mengular,” sambungnya.
Pengendara motor yang lain rela antri lama, demi mendapat harga pertlite lebih terjangkau di SPBU yaitu Rp 10 ribu/ liternya. Sebab, Pertalite di Pom Mini atau penjual eceran harganya mahal, yaitu ada yang Rp 11 ribu sampai Rp 12 ribu/ liternya.
Namun, sebaliknya, Eko salah satu warga yang tidak betah mengantri terpaksa harus putar balik, tidak sedikit yang antre karena tidak ada waktu, dan terpaksa membeli di Pom Mini atau eceran.
“Ga kuat antre mas, panjang banget dan terpaksa beli eceran. Kalau harus antre waktunya habis ga jadi kerja,” ujarnya.
Diakuinya, bahwa memang sejak BBM Subsidi naik menjadi Rp 10 ribu. Masyarakat banyak yang rela antre. Kalau sebelumnya, antrian panjang di SPBU Panjung ini tidak lama.
“Saya tadi pagi pulang antar anak sekolah sudah antre. Akhirnya ga jadi isi ke Pom, biasanya agak siang pengantre sudah sepi eh ternyata masih panjang dan sampai sore,” kata Eko.
Ia mengungkapkan, jika beli minyak di eceran enaknya itu tidak usah antre. Tetapi harganya mahal, rata – rata per liternya 12 ribu.
Penulis: Yusro
Editor: Andrian