INTIMNEWS.COM, PANGKALAN BUN – Unilever Indonesia dan Pemerintah Kabupaten Kabupaten Kotawaringin Barat, melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD), akan menandatangani nota kesepahaman Proyek Investasi Hijau Gula Kelapa Sawit.
Penandatanganan akan diteken oleh pihak Inti Sari Bumi Makmur (ISBM) dengan instansi atau koperasi yang ditunjuk oleh Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kobar.
Febri Setiawan perwakilan Area Unilever Indonesia dari Inti Sari Bumi Makmur (ISBM), menyampaikan Unilever Indonesia sebagai salah satu perusahaan yang memanfaatkan produk turunan kelapa dalam proses produksinya, salah satunya limbah kelapa sawit, memandang pentingnya kesempatan bagi pemerintah serta sektor swasta untuk berkolaborasi.
Menurut catatan, Kotawaringin Barat juga termasuk sebagai penghasil kelapa sawit terbesar di Kalimantan. Terlebih lagi, terkait nilai perdagangan produk turunan limbah kelapa sawit, Kobar cukup tertinggal apabila dibandingkan dengan daerah dalam satu kawasan.
“Akan tetapi, hal ini dapat diperbaiki dengan mendorong pengembangan potensi limbah kelapa sawit menjadi gula merah, mulai dari hulu hingga hilir nantinya,” kata Febri, Sabtu (4/9/2022).
Febri, menjelaskan bahwa selain kelapa sawit penghasil minyak, ternyata limbah kelapa sawit juga bisa menghasilkan. Salah satunya bisa dimanfaatkan menjadi gula merah, merupakan salah satu komoditi spesifik lokal yang saat ini mulai banyak dijumpai pada hampir semua wilayah di Indonesia.
“Proyek Investasi Hijau Gula Kelapa sawit dan bertujuan untuk meningkatkan produksi gula berskala industri dengan mengaitkan proteksi dan restorasi lahan serta peningkatan kesejahteraan petani. Terdapat tiga hal yang melandasi konsep proyek ini, yaitu: Lingkungan, Sosial dan Ekonomi,” terang Febri Setiawan.
Dalam bidang sosial, beberapa hal yang akan dilakukan diantaranya adalah melakukan transfer ilmu praktik yang baik, mendukung institusionalisasi petani serta memperluas kerjasama dengan petani kelapa kelapa sawit untuk menudukung rantai pasok berkelanjutan.
Lalu dalam bidang ekonomi, hal yang dituju adalah untuk meningkatkan produksi gula kelapa sawit ke skala industri menggunakan teknologi yang efisien, merampingkan rantai pasok dan menerapkan standar harga yang adil, pembangunan perkebunan kelapa sawit dengan pengelolaan berkelanjutan yang profesional (konsep inti) serta menggunakan limbah kelapa sawit.
Sementara dalam bidang lingkungan, proyek ini akan bisa mengaitkan pembangunan perkebunan dengan restorasi lahan yang terdegradasi, melakukan prinsip kehati-hatian dalam pembangunan lahan dan menerapkan standar tata kelola lingkungan yang baik serta menerapkan standar praktik pertanian yang baik.
Ditemui pada kesempatan yang sama, Yudhi Hudaya selaku Kepala Dinas DPMD Kobar mengungkapkan apresiasinya kepada para pihak yang terlibat dalam proyek ini. Setiap daerah tentu memiliki potensi masing-masing yang perlu dikembangkan. Dalam hal ini, limbah kelapa sawit menjadi gula merah merupakan komoditas yang kami nilai patut dikembangkan serta diberdayakan.
Melalui kerja sama ini, diharapkan tidak hanya pengembangan potensi daerah yang semakin meningkat tetapi juga kesejahteraan dari masyarakat.
“Hari ini hari terakhir pelatihan di desa Pangkalan Satu Kecamatan Kumai Kabupaten Kotawaringin Barat, dan Alhamdulillah para petani kelapa sawit sangat antusias mengikuti program ini,” kata Yudhi Hudaya.
“Upaya kolaborasi ini sejalan dengan target Unilever dalam menggunakan pasokan bahan baku yang bertanggung jawab dan berkelanjutan. Selain itu, melalui program ini kami juga memliki kesempatan untuk bisa membantu meningkatkan penghidupan para petani yang ada didalam mata rantai nilai kami, kedua hal tersebut sejalan dengan visi dan misi Pemkab Kobar,” tutup Yudhi Hudaya.
Penulis: Yusro
Editor: Andrian