INTIMNEWS.COM, PANGKALAN BUN – Sebuah peristiwa tragis menggemparkan warga di Jalan Melati, Kelurahan Kumai, Kecamatan Kumai, Kabupaten Kotawaringin Barat pada Senin, 29 Juli 2024. Seorang pria berusia 30 tahun ditemukan tewas dengan kondisi menggantung diri. Dugaan sementara, pria tersebut nekat mengakhiri hidupnya akibat masalah asmara.
Kapolres Kobar AKBP Yusfandi Usman melalui Kapolsek Kumai IPTU Stefanus Rantealo menjelaskan, korban berinisial PK ditemukan pertama kali oleh kekasihnya, DPS (32). Kejadian ini terjadi sekitar pukul 05.25 WIB ketika DPS pulang ke rumah dan mendapati pintu terkunci dari dalam.
“Ketika DPS mencoba membuka pintu rumah dan tidak bisa, ia kemudian mengintip dari jendela belakang. Saat itulah, ia melihat PK sudah dalam keadaan tergantung,” ungkap IPTU Stefanus, Senin (29/7/2024).
DPS yang terkejut segera menghubungi saudaranya dan melapor ke Ketua RT setempat. Ketua RT kemudian menghubungi Polsek Kumai untuk penanganan lebih lanjut.
Menurut IPTU Stefanus, korban sempat mengirim beberapa pesan singkat kepada DPS pada malam sebelum kejadian. Pada 28 Juli 2024, sekitar pukul 19.36 WIB, korban mengirim SMS yang menunjukkan kekesalannya karena teleponnya tidak diangkat. Pesan-pesan yang dikirim PK pun semakin mengkhawatirkan.
“Pesan pertama yang dikirimkan korban berbunyi, ‘mun aku mati hanyar sadar’, yang berarti ‘jika aku mati baru sadar’. Pesan berikutnya pada pukul 22.11 WIB berbunyi, ‘buka gembok pintu samping kam lihat mayat tergantung di dapur’. Pesan terakhir pada pukul 23.54 WIB berbunyi, ‘tidur yang nyenyak biar besok bisa lihat kenyataan’,” jelas IPTU Stefanus.
DPS yang tidak memiliki pulsa untuk membalas pesan-pesan tersebut baru mengetahui keadaan sebenarnya keesokan paginya saat pulang ke rumah.
Hasil identifikasi di lokasi kejadian menunjukkan bahwa PK menggantung diri menggunakan tali polyester kain berwarna hitam, yang diikat pada kayu penyangga rumah di bagian dapur. TKP ditemukan dalam keadaan status quo, tanpa tanda-tanda keributan atau bekas kekerasan pada tubuh korban.
“Kami tidak menemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. Korban menggantung diri di bagian dapur menggunakan bekas tali celana,” pungkas IPTU Stefanus.
Peristiwa ini menambah daftar panjang kasus bunuh diri yang disebabkan oleh masalah asmara. Warga setempat dihimbau untuk lebih peka terhadap tanda-tanda depresi atau tekanan mental yang dialami oleh orang-orang di sekitar mereka, serta segera mencari bantuan profesional jika diperlukan.
Penulis : Yusro
Editor : Maulana Kawit