INTIMNEWS.COM, PALANGKA RAYA – Asisten Perekonomian dan Pembangunan (Ekbang) Sekretariat Provinsi Kalimantan Tengah, Sri Widarnarni, mewakili Sekretaris Daerah meresmikan acara Peningkatan Kapasitas dan Sosialisasi Pelaporan Kinerja Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Tahun 2023. Acara ini berlangsung di Aula Betang Huma, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Tengah, Jumat, 16 Februari 2024.
Dalam sambutan tertulis yang dibacakan, Sekretaris Daerah H. Nuryakin menyebutkan laju inflasi Kalimantan Tengah pada Desember 2023 tercatat sebesar 2,57% (year-on-year/YoY), sementara pada Januari 2024 diperkirakan meningkat menjadi 3,40% YoY.
Sekda menegaskan bahwa mulai Januari 2024, pemantauan inflasi mencakup empat kota di Kalimantan Tengah, yakni Palangka Raya, Sampit, Kapuas, dan Sukamara. Tingkat inflasi gabungan kota-kota tersebut tercatat sebesar 0,20% (month-to-month/mtm).
Dengan adanya pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) ke wilayah Kalimantan, Kalimantan Tengah diharapkan dapat memainkan peran yang lebih besar sebagai pemasok pangan nasional. Namun, terdapat berbagai tantangan dalam memajukan sektor pertanian, khususnya tanaman pangan dan hortikultura, yang memerlukan perhatian kolektif di tingkat provinsi maupun nasional.
“Peningkatan hilirisasi pangan di Kalimantan Tengah sangat penting untuk memberikan nilai tambah pada komoditas utama seperti beras dan cabai,” ujar Sri Widarnarni.
Sekda juga menyampaikan arahan terkait pelaporan kinerja TPID yang diwajibkan menyampaikan laporan triwulanan sesuai format dalam Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Nomor 10 Tahun 2017.
“TPID yang menunjukkan kinerja baik akan mendapat pengakuan di tingkat nasional. Untuk menjaga inflasi tetap rendah dan stabil, penting untuk memperhatikan kualitas pengendalian inflasi serta pelaporan kinerja TPID Provinsi dan Kabupaten/Kota,” tambahnya.
Sri berharap kegiatan ini dapat meningkatkan kapasitas anggota TPID serta menumbuhkan komitmen dan semangat dalam melaksanakan program pengendalian inflasi. Hal ini termasuk penerapan strategi pengendalian inflasi yang relevan dan efektif.
Kepala Bank Indonesia Perwakilan Kalimantan Tengah, Taufik Saleh, menyampaikan optimisme bahwa inflasi di Kalimantan Tengah pada tahun 2023 lebih terkendali dibandingkan tahun 2022. “Memasuki tahun 2024, kami tetap berkomitmen menjaga pengendalian inflasi meskipun ada tantangan yang menghadang,” ujarnya.
Ia menambahkan, melalui langkah-langkah proaktif, Kalimantan Tengah dapat mengatasi tantangan inflasi dan mencapai target yang telah ditetapkan.
Turut hadir dalam acara ini antara lain Sunarti (Kepala Dinas TPHP), Said Salim (Kepala Biro Perekonomian), tenaga ahli dari Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian RI, dan perwakilan Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan.
Penulis : Redha
Editor : Andrian