INTIMNEWS.COM, SAMPIT – Pemerintah terus berkomitmen bersama meningkatkan mutu pendidikan menciptakan suasana sekolah yang menyenangkan dan aman, Namun, ada tiga dosa besar pendidikan, yaitu kekerasan seksual, perundungan atau bullying,dan intoleransi, masih perlu perhatian oleh semua pemangku kepentingan.
Hal ini disampaikan Kasubag Umum Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) Kalimantan Tengah, Hanityo Muktiarso saat mengikuti forum pemangku kepentingan sekolah penggerak Kabupaten Kotim di Aula Lantai II Setda Kotim, Rabu 24 Mei 2023.
“Ada tiga besar tiga dosa besar pendidikan yang harus menjadi perhatian kita bersama yang pertama terkait dengan pelecehan seksual perundungan atau bullying dan intoleransi,” ujar Hanityo Muktiarso saat memberikan sambutan di forum tersebut.
Menurutnya, jadi dengan adanya program sekolah penggerak ini bisa meminimalisir tiga dosa besar ini dengan hadirnya tranformasi dan terobosan dalam menciptakan iklim sekolah yang aman agar anak-anak kita dapat belajar dengan menyenangkan di dalam proses pembelajarannya.
“Berkomitmen dan konsistensi dalam pelaksanaan program ini tentunya hal ini memerlukan dukungan dan kita semua,kita dapat berkolaborasi bertukar pikiran berbagi praktek baik dalam ekosistem,” tuturnya.
Hanityo menparesiasi Pemkab Kotim dalam upaya menjalankan program sekolah penggerak dengan serius karena BPMP Kalimantan Tengah berharap konsistensi komitmen dari pemerintah daerah dalam mendukung pelaksanaan dan kesuksesan sekolah penggerak.
Dijelaskan saat ini belum semua sekolah bisa menjadi sekolah penggerak karena ada beberapa tes yang dilakukan. Namun BPMP mendorong setiap sekolah terus bersemangat menjadi sekolah penggerak.
“Sekolah Penggerak di Kotim sangat bagus karena pemerintah daerahnya berkomitmen mendukung sekolah penggerak. Keterbatasan jaringan, sarana dan prasarana menjadi tantangan yang bisa dicarikan solusinya bersama,” pungkasnya.
Acara yang dibuka Asisten Administrasi Umum Sekda, Muhammad Saleh tersebut dihadiri Wakil Ketua I DPRD Rudianur dan Plt, Tokoh masyarakat, Kepala Dinas Pendidikan Muhammad Irfansyah serta jajarannya dan serta puluhan perwakilan sekolah penggerak baik kepala sekolah, guru dan pengawas. (**)
Editor: Irga Fachreza