website murah
website murah
website murah
website murah
website murah

Temui Rektor, Gerakan Dekonstruksi FISIP Bahas Pildek yang Bermasalah

Perwakilan Gerakan Dekonstruksi Fisip UPR saat bertemu Rektor UPR, Prof Salampak. (Rahul MP)

INTIMNEWS.COM, PALANGKA RAYA – Gerakan Dekonstruksi Fisip UPR ahirnya berhasil menemui Rektor Universitas Palangka Raya, Senin 6 Februari 2023. Melalui perwakilan organisasi mahasiswa Gubernur BEM FISIP UPR, Bagus Setiawan menyampaikan kronologis gerakan yang dibangun mahasiswa, dosen dan tendik di FISIP UPR selama ini.

Bagus menjelaskan, awalnya ormawa di FISIP UPR melakukan pertemuan untuk membahas terkait masalah yang terjadi di Fisip UPR, mulai dari transparansi anggaran ormawa dan juga progres pemilihan Dekan (Pildek).

“Sebelumnya, tanggal 15 Desember 2022 lalu, KBM Fisip UPR menggelar Focus Group Discussion (FGD) bersama pimpinan fakultas, dalam pertemuan tersebut membahas mengenai transparansi anggaran dan kejelasan progres pemilihan dekan,” ungkap Bagus.

Kemudian lanjut Bagus, tanggal 16 Januari 2023, Dosen senior Fisip UPR, Dr Sidik Rahman Usop, MS melayangkan surat kepada Rektor UPR. Ia menilai bahwa pelaksanaan proses pemilihan Dekan masih banyak mengalami masalah sehingga perlua adanya perbaikan dan juga meminta kepada rektor untuk menunjuk Dekan Pejabat Pelaksana Tugas (PLT).

Pasang Iklan

Bagus menerangkan, di tanggal 25 Januari 2023 sejumlah dosen, tenaga kependidikan, dan mahasiswa melakukan petisi yang ditujukan kepada Rektor UPR. Mereka menolak proses pemilihan dekan FISIP UPR periode 2023-2027 karena dinilai banyak mengalami masalah, mulai dari komposisi senat hingga masa jabatan dekan yang telah melampaui batas.

“Setelah petisi terjub juga akhirnya terbentuklah Gerakan Dekonstruksi Fisip UPR, awalnya ormawa dan dosen serta tendik saling berjuang sendiri, namun berdasarkan keresahan yang sama akhirnya mahasiswa, dosen dan tendik bersatu dalam sebuah gerakan untuk memperbaiki FISIP UPR,” terang Bagus

Kemudian, ditanggal 30 Januari 2023, dosen, tenaga kependidikan, dan mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Dekonstruksi FISIP UPR menyambangi Rektorat UPR untuk meminta audiensi terkait Pemilihan Dekan di FISIP UPR bersamaan dengan terbitnya petisi yang sebelumnya telah dilayangkan. Tetapi, dalam proses upaya audiensi yang dilakukan, massa justru mengaku mendapat intimidasi yang dilakukan oleh PLT Wakil Rektor II.

Hingga tanggal 31 Januari 2023 perwakilan Gerakan Dekonstruksi FISIP UPR kembali menyambangi Rektorat atas pemenuhan undangan yang disampaikan oleh Rektor UPR, terkait petisi yang dilayangkan beberapa hari lalu.

Dari pertemua itu Kata Bagus, sehingga audiensi Gerakan Dekonstruksi FISIP UPR bersama Rektor UPR menghasilkan beberapa hal.

“Pertama, pemilihan Dekan FISIP UPR harus tetap mengacu pada STATUTA UPR terkait Pemilihan Dekan FISIP UPR; Kedua, akan ditunjuk PLT segera;
dan Ketiga, pemilihan Dekan FISIP UPR masih dipending oleh Rektor UPR,” tutup Bagus. (**)

Pasang Iklan

Editor: Irga Fachreza

Berita Rekomendasi
Pasang Iklan