Oleh Hengky Sufiantoro
INTIMNEWS.COM – INDONESIA Emas 2045 telah menjadi impian bersama untuk membentuk Indonesia yang mampu bersaing dengan bangsa dan negara lain serta dapat menyelesaikan masalah-masalah yang mendasar di Tanah Air, seperti isu korupsi dan kemiskinan. Kunci untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045 berada pada kualitas sumber daya manusianya, terutama pemuda. Pada 30 tahun mendatang, pemuda yang kali ini masih menduduki bangku sekolah akan menjadi garda terdepan perkembangan bangsa ini, baik itu sebagai pemangku jabatan atau bukan. Oleh karena itu, generasi pemuda harus membangun nilai sumber daya manusianya sehingga dapat menghasilkan pemuda terbaik bangsa untuk mewujudkan Indonesia yang adil dan makmur.
Di era sekarang, pemuda menjadi kekuatan sebagai penjaga nilai-nilai demokrasi dan tulang punggung pembangunan negara. Penduduk yang berstatus pemuda di saat ini, akan mendominasi populasi dalam bonus demografi yang diperkirakaan mencapai puncaknya pada pada 2030-2040. Bonus demografi adalah kondisi jumlah penduduk usia produktif (berusia 15-64 tahun) lebih besar dibandingkan penduduk usia tidak produktif (berusia di bawah 15 tahun dan di atas 64 tahun). Pada periode 2030-2040, penduduk usia produktif diprediksi mencapai 64 persen dari total jumlah penduduk yang diproyeksikan sebesar 297 juta jiwa.
Demokrasi merupakan sistem pemerintahan yang dikenal luas sebagai “pemerintahan oleh rakyat, untuk rakyat, dan dari rakyat”. Dalam konsep demokrasi, hak asasi manusia, pluralisme, partisipasi aktif, dan keterbukaan merupakan konsep-konsep penting yang harus dijunjung tinggi. Negara demokrasi menempatkan posisi pemuda sebagai subjek dari pemerintahan, bukan seperti negara monarki atau negara komunis yang menempatkan pemuda sebagai objek pemerintahan. Karena pemuda sebagai subjek dari pemerintahan maka semakin tinggi partisipasi dari pemuda di pemerintahan negara akan semakin baik kualitas demokrasi di negara tersebut. Itu artinya, partisipasi pemuda menjadi salah satu kunci utama dari kualitas demokrasi.
Dalam era modern ini, pemuda memiliki akses yang lebih beragam terhadap informasi dan teknologi, sehingga mereka memiliki kemampuan untuk berpartisipasi aktif dalam menjaga nilai-nilai demokrasi. Berpartisipasi dalam demokrasi bukan berarti hanya mengikuti pemilu, tetapi juga dalam memahami dan memperjuangkan isu-isu politik dan ekonomi yang penting bagi masyarakat Indonesia.
Pemuda dapat memanfaatkan media sosial seperti Instagram, Twitter, dan TikTok dan lainnya untuk menyebarkan informasi dan membentuk opini publik. Mereka juga dapat berpartisipasi dalam organisasi politik dan ekonomi, seperti partai politik atau kelompok-kelompok masyarakat, untuk memperjuangkan hak-hak dan kepentingan bersama.
Aksi unjuk rasa dan demonstrasi juga cara yang efektif bagi pemuda untuk berpartisipasi dalam demokrasi. Meskipun seringkali dianggap tidak menyenangkan, aksi unjuk rasa dan demonstrasi dapat menjadi alat yang sangat efektif bagi para pemuda untuk memperjuangkan hak-hak dan kepentingan rakyat dan memperkuat demokrasi. Secara keseluruhan, pemuda memiliki peran yang sangat penting dalam mewujudkan demokrasi yang sejati dan memastikan bahwa kepentingan masyarakat terwakili.
Oleh karena itu, penting bagi pemuda untuk terus berpartisipasi aktif dalam demokrasi dan memainkan peran yang lebih besar dalam membentuk masa depan negara. Maju atau mundurnya demokrasi Indonesia sangat ditentukan oleh pemudanya. Tentunya dengan cara-cara yang bermartabat pemuda akan mempersiapkan diri menjadi penerus generasi yang sekarang menduduki posisi strategis.
Biarkan pemuda menekuni pekerjaan di bidangnya namun tetap memiliki kesadaran bahwa pemuda harus ikut berpartisipasi dalam mengawal nilai-nilai demokrasi. (**)