INTIMNEWS.COM, KATINGAN – Dalam suasana Perayaan Nyepi Tahun Baru Saka 1944 Tahun 2022, Umat Hindu Kaharingan di Desa Manduing Taheta Kabupaten Katingan Provinsi Kalimantan Tengah melaksanakan Perayaan Hari Raya Nyepi dengan hikmah dan sukacita yang bahagia. Minggu, 20 Maret 2021.
Satu Kali dalam setahun Umat Hindu Kaharingan melaksanakan Perayaan Hari Raya Nyepi dengan kebahagian dan kedamaian antar umat. Dimana dalam perayaan itu tidak hanya mayoritas umat beragama Hindu yang hadir, undangan juga dihadiri umat Muslim, dan Kristiani.
Perayaan Hari Nyepi sangat ditunggu-tunggu dalam satu dekade, kini telah terlaksanakan dengan penuh sukacita.
Hari Raya Nyepi merupakan perayaan yang dilakukan umat Hindu sesuai dalam kalender Saka. Hari Raya Nyepi sebagai syarat bagi umat Hindu untuk menyambut Tahun Baru Saka.
Membludaknya para undangan yang hadir membuat bangku yang disedikan tidak cukup untuk para undangan.
“Ini sangat luar biasa, dari Hulu Katingan, Sampit, dan Kota Palangka Raya bahkan dari Barito juga ikut Hadir dalam Perayaan Nyepi di Desa Manduing” ujar Sekretaris Majelis Umat Hindu Kaharingan di Desa Tumbang Kaman.
Rangkaian acara diisi dengan berbagai keunikan yang jarang terjadi, seperti Pentas pertunjukan Pancak Silat dari pemuda-pemudi hingga anak-anak Desa Manduing Taheta. Bahkan tari-tarian juga ditampilkan pada hari ini. Namun tidak lupa juga dengan pentas yang berkesan untuk para undangan yaitu penampilan vokal grup oleh anak-anak Desa Tumbang Kaman yang beranggota 30 orang dengan suara lantang.
Sangat banyak pentas yang disuguhkan ke para undangan yang Hadir. Hal tersebut disambut baik oleh Kades Manduing Taheta. “Saya sangat menyukai semangat anak-anak Hindu Kaharingan yang berani tampil dengan seluruh kemampuan mereka. Hal ini harus jadi pedoman untuk anak-anak lain. Jika kita harus berani tampil di depan orang-orang,” ujar Kades Manduing Taheta.
Perayaan Nyepi Tahun 2022 ini sangat berbeda dari tahun sebelum-sebelumnya di Desa Manduing Taheta, kapasitas rumah ibadah tidak cukup menampung umat dalam beribadah. Namun semua itu bukan sebagai kendala yang berarti untuk Umat Hindu dalam melaksanakan Ibadah/Basarah. Berdiripun, akan mendapatkan Hikmat dari Tuhan. Asalkan niat yang baik dan hati yang damai.
BEM IAHN TP Palangka Raya ikut hadir dalam perayaan ini, dibersamai Dosen Budi Purnomo. Dimana disana ia memberikan pencerahan bagi Umat Hindu Kaharingan, menyangkut dengan tema Nyepi.
“Ketika saya melihat generasi-generasi muda yang tampil, disitu saya merasa Hindu selalu hidup. Karna pasti merekalah, sebagai generasi yang akan melanjutkan perjalanan kita kembali,” ujar Budi Purnomo Dosen IAHN TP Palangka Raya.
Tidak hanya BEM IAHN TP Palangka Raya yang hadir dalam perayaan Nyepi tersebut, ada juga KMHDI Daerah Provinsi Kalteng, PPMP-AHK Bangkuang, PPMP-AHK Tumbang Banjang, GHK Tewang Derayu, GHK Buntut Bali, PPMP-AHK Tumbang Kaman, PPMP-AHK Tewang Sangalang Garing, Himpunan Agama Hindu Kota Palangka Raya, hingga Anggota DPRD Kabupaten Katingan, Dahlia.
Di samping itu, meningkatkan kapasitas umat memang sangatlah luar biasa, apalagi dengan cara komunikasi yang baik antar desa, kecamatan hingga kota. Salah satu umat Hindu Kaharingan yang menginginkan kapasitas umat maju yaitu Okta Priyanto, S.Kom. Ia membuat Aplikasi Mobile Ibadah yaitu Aplikasi Hindu Kaharingan. Yang dimana dalam Aplikasi itu sudah ada tautan Kandayu, Panaturan hingga Edukasi Hindu Kaharingan.
Penulis: Betto
Editor: Andrian