INTIMNEWS.COM, PALANGKA RAYA – Staf Ahli (Sahli) Gubernur Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Pembangunan, Yuas Elko, mengikuti Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian Inflasi Daerah secara virtual bersama Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian dari Ruang Rapat Bajakah, Kantor Gubernur Kalimantan Tengah, Senin, 15 Juli 2024.
Dalam sambutannya, Tito menegaskan adanya korelasi antara pertumbuhan ekonomi dengan kondisi politik dan keamanan suatu negara. Ia menyatakan, “Jika ekonomi dapat dikelola dengan baik, maka akan tercipta stabilitas politik dan keamanan. Sebaliknya, kondisi politik dan keamanan yang stabil akan mendorong pertumbuhan ekonomi.”
Tito melaporkan, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan I-2024 mencapai 5,11%, membaik dibandingkan dengan triwulan IV-2023 yang mencapai 5,04%.
Ia mencatat inflasi nasional pada Juni tercatat stabil di level 2,51% secara tahunan, menurun dibandingkan bulan sebelumnya yang mencapai 2,84% secara tahunan. “Sesuai arahan Presiden, kita ingin inflasi tetap terjaga di kisaran 1,5% hingga 3,5%. Kita tidak ingin inflasi di bawah 1,5%, karena bisa menyenangkan konsumen dengan harga yang turun, tetapi justru merugikan produsen dan petani,” jelasnya.
Selain itu, Pj. Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Badan Pusat Statistik, M. Habibullah, memaparkan data harga cabai rawit hingga minggu kedua Juli 2024 mengalami kenaikan sebesar 1,36% dibanding Juni 2024.
Ia juga melaporkan harga minyak goreng mengalami kenaikan sekitar 0,49% pada periode yang sama. Selain itu, harga beras mengalami kenaikan sebesar 0,21% dibanding Juni 2024.
Sebaliknya, harga daging ayam ras turun sebesar 1,00% dan harga cabai rawit merah turun sebesar 9,11% pada periode yang sama.
Berdasarkan hasil pemantauan harga yang dilakukan oleh Sistem Pemantauan Pasar dan Kebutuhan Pokok (SP2KP) hingga minggu kedua Juli 2024, perlu diwaspadai beberapa komoditas pangan yang mengalami kenaikan harga. Tercatat, kenaikan harga terjadi di sejumlah kabupaten/kota, khususnya cabai rawit, minyak goreng, dan beras.
Pemerintah Provinsi tengah gencar menjalankan Program Nasional Optimalisasi Lahan Rawa dan Peningkatan Irigasi, dengan harapan hasil panen dapat mencapai 1-2 kali lipat dari hasil panen saat ini.
Upaya menjaga kestabilan inflasi diharapkan dapat dilakukan secara gotong royong, tidak hanya melibatkan Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah, tetapi juga Pemerintah Kabupaten/Kota setempat.
Kami akan terus menyelenggarakan Pasar Murah dan Pasar Berimbang, dengan menekankan pentingnya kerja sama antardaerah, di mana daerah penghasil yang sudah panen dapat segera membantu daerah yang kekurangan, pungkasnya.
Turut hadir secara virtual Menteri Pertanian Amran Sulaiman, Direktur Utama PT. Pupuk Indonesia Rahmad Pribadi, Plt. Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Yudi Pramono, Direktur Barang Kebutuhan Pokok dan Barang Penting Kementerian Perdagangan Bambang Wisnubroto, Wakapolri Jenderal Polisi Helfi Assegaf, beserta Gubernur, Bupati dan Wali Kota se-Indonesia.
Penulis: Redha
Editor: Andrian