INTIMNEWS.COM, SAMPIT – Sejumlah pengusaha penginapan di Kota Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) meminta kepolisian merazia penginapan ataupun kos-kosan untuk tidak tebang pilih dan bertindak adil.
“Saya harap aparat penegak hukum apabila melakukan razia ke penginapan atau kos-kosan jangan tebang pilih, seperti tadi malam saya menerima informasi bahwa ada penginapan yang dilewati,” kata seorang pengusaha penginapan di Kota Sampit yang meminta identitasnya dirahasiakan, Sabtu 18 Maret 2023.
Tentunya tindakan ini disayangkan, sehingga terkesan razia hanya untuk memenuhi agenda rutin saja tanpa melihat manfaatnya.
Dirinya mengaku kecewa dengan giat cipta kondisi yang digelar Polres Kotim menjelang bulan suci Ramadan 1444 Hijriah itu. Karena menurutnya beberapa hari terakhir bisnis miliknya cukup sepi, namun penginapan lain yang ramai justru dilewati.
“Saya punya penginapan di Kecamatan Baamang, punya saya didatangi walau sepi. Tetapi ada yang cukup ramai namun dilewati,” bebernya.
Meski demikian dirinya enggan menyebutkan dimana lokasi penginapan miliknya, namun ia mengklaim bahwa lokasi penginapan miliknya berada di wilayah Kelurahan Baamang Tengah, Kecamatan Baamang.
Senada dengan hal itu, seorang pengusaha penginapan di wilayah Kelurahan Baamang Barat juga keberatan atas sikap kepolisian yang terkesan tebang pilih dalam melakukan razia.
“Milik saya ini sepi sekali, jarang ada yang menginap sudah. Saat mau ramai lagi ternyata ada razia, tapi saya tanya teman pengusaha penginapan lain tadi malam mereka tidak didatangi petugas,” kata pria yang mengaku pemilik penginapan itu.
Sementara itu, giat gabungan Polres Kotim dalam cipta kondisi itu berlangsung sejak pukul 10:30 WIB hingga 12:00 WIB, pihaknya menyisir penginapan dan tempat karaoke di Kecamatan MB Ketapang dan Kecamatan Baamang.
Editor: Andrian