INTIMNEWS.COM, PANGKALAN BUN – Untuk menjadi pengusaha, jangan pernah berkeinginan menjadi kaya. Jika kaya adalah keingingan yang ingin diwujudkan dengan menjadi pengusaha, maka orang tidak akan pernah menjadi pengusaha karena orang tersebut tidak akan pernah kaya.
Jadilah pengusaha yang ingin membantu dan memberikan pelayanan kepada orang lain. Demikian disampaikan Pengusaha Zircon asal Kotawaringin Barat, Kuncoro Candrawinata.
Menurutnya, Enterpreneurship atau kewirausahaan selalu menjadi topik yang menarik untuk dikaji. Di saat angka pengangguran masih cukup tinggi, entrepreneur lahir sebagai orang yang jeli melihat peluang dan tidak gamang menghadapi kesulitan (risk-taker).
“Kewirausahaan itu pada dasarnya untuk semua orang karena hal itu dapat dipelajari oleh siapapun, asal ada kemauan dan kerja keras,” kata Kuncoro, Sabtu 25 September 2021.
“Sepanjang kita bersedia membuka hati dan pikiran untuk belajar, maka kesempatan untuk menjadi wirausaha tetap terbuka,” sambungnya.
Ia menjelaskan, sepanjang kita sadar bahwa belajar pada hakekatnya merupakan suatu proses yang berkelanjutan, yang tidak selalu berarti dimulai dan berakhir di sekolah atau universitas tertentu, tapi dapat dilakukan seumur hidup, dimana dan kapan saja, maka berwirausaha dapat dilakukan oleh siapa saja.
Menurutnya dengan munculnya kecanggihan teknologi informasi saat ini, kewirausahaan semakin memiliki peluang yang besar dalam menjangkau pelanggan dan memudahkan pemasaran.
Ia menambahkan, Indonesia merupakan negara yang sangat terbuka dalam peluang industri kreatif. “Oleh karenanya, kembangkan jiwa entrepreneurship Anda dan jadikan bangsa Indonesia berdaulat dalam bidang ekonomi,” terangnya.
Untuk mengembangkan jiwa entrepreneurship, kejujuran adalah modal dasar yang harus dimiliki seorang wirausaha. “Selanjutnya, hal lain seperti kreativitas, inovasi, dan risk-taker baru menjadi karakter yang perlu dimiliki wirausaha,” tegas Kuncoro.
Ia mengatakan jika generasi muda hendaknya didorong untuk mampu mengubah mentalitas dan standar berpikir.
Selama ini, yang tampak di permukaan adalah fenomena “generasi instan” sehingga generasi muda banyak yang bermimpi cepat sukses, kaya, dan terkenal.
Kewirausahaan hendaknya jangan dipahami hanya sekadar kemampuan membuka usaha sendiri. Namun lebih dari itu, kewirausahaan harus dimaknai sebagai momentum untuk mengubah mentalitas, pola pikir, dan perubahan sosial budaya.
“Kita ingin lahir banyak generasi baru yang jago dalam inovasi dan aplikasi teknologi untuk mampu mengelola sumberdaya yang berlimpah di negeri ini,” harap Kuncoro.
Dengan demikian dapat mengurangi, syukur-syukur menghilangkan ketergantungan kita kepada bangsa lain,” terang Pengusaha yang rendah hati ini. (Yusro)