INTIMNEWS.COM, PALANGKA RAYA – Sepanjang Bulan Januari hingga Maret 2021 terdapat sekitar 8 juta percobaan peretasan atau serangan hacker yang menyerang server Dinas Komunikasi, Informatika, Persandian dan Statistik (Diskominfosantik) Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng).
Hal tersebut disampaikan oleh Plt Kepala Diskominfosantik Provinsi Kalteng, Agus Siswadi saat diwawancarai oleh para awak media pada Jum’at, 4 Juni 2021.
“Untuk itu Pemprov Kalteng akan mengambil langkah. Insya Allah paling lambat awal Juli nanti pembentukan tim Tanggap Cyber,” ucap Agus.
Dia menambahkan bahwa untuk peralatan pendukung Tim Tanggap Cyber juga sudah dipersiapkan sebelumnya. Kemudian nantinya dalam pengawasan terkait percobaan peretasan, dengan teknologi yang ada semua akan terkoneksi dengan gadget/smarphone.
Secara otomatis nantinya notifikasi akan muncul dan juga langsung tahu bagaimana cara mengantisipasinya. Adapun untuk Tim Tanggap Cyber saat ini masih dibentuk intern dalam instansi tersebut.
“Perangkat-perangkat lunaknya juga sudah siap, tinggal launching saja,” tutur Agus.
Sementara itu dari data yang dikumpulkan oleh Diskominfosantik Kalteng, percobaan peretasan selain dari dalam negeri juga banyak dilakukan oleh orang luar negeri diantaranya India, Pakistan, Filipina.
Meskipun kebanyakan data yang dimiliki oleh pihaknya adalah data umum, yang dikhawatirkan adalah ketika serangan peretasan itu jadi dan data yang ada dikirim ke luar seperti contoh yang menyangkut keuangan, data kontrak dan lain sebagainya.
Oleh karenanya dia juga mendorong Kominfo Kabupaten/Kota se- Kalteng agar jangan sampai memilih hosting diluar karena hosting milik Kominfo Kalteng memiliki kapasitas besar yakni 500 teragiga.
“Baru sekitar 100 teragiga yang terisi, 400 sisanya masih kosong. Dan kita harap Kabupaten/kota hosting disana karena itu free bagi mereka, karena kita yang bayar, ” ucap Agus.
Selain itu ketika kabupaten/kota memilih hosting di Diskominfo Kalteng, ketika ada insiden maka tentunya dapat segera ditangani. Untuk kerahasiaan data dia juga menyampaikan agar Kabupaten/kota tak perlu khawatir karena mereka lah yang memegang kuncinya untuk setiap data yang mereka miliki.