INTIMNEWS.COM, NANGA BULIK — Seluruh siswa mulai dari jenjang PAUD, TK, hingga SMA/SMK di kabupaten Lamandau mulai masuk sekolah tahun ajaran baru 2022/2023, Senin (11/7/2022). Hari pertama akan diisi dengan masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS).
Kepala Dinas Pendidikan Abdul Kohar, mengatakan siswa Paud, SD SMA dan SMK di Kabupaten Lamandau akan mulai masuk pada Senin (11/7/2022). Sebelumnya, mereka telah bersaing di serangkaian proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) mulai dari pengumuman bulan Juni 2022 hingga daftar ulang Juli 2022.
“Hari pertama masuk sekolah adalah Senin, 11 Juli 2022,” jelas Abdul Kohar saat dihubungi intimnews.com, Senin (11/7/2022). Peserta didik Paud , SD SMA/SMK akan memulai tahun pelajaran 2022/2023 dengan MPLS.
Begitu pula bagi siswa Paud, SD dan SMP. Sebelum dikeluarkannya aturan kegiatan MPLS, masa pengenalan lingkungan sekolah kepada siswa pada hari pertama masuk sekolah di kabupaten Lamandau dan daerah lain kerap disebut masa orientasi siswa (MOS)/ Masa Orientasi Peserta Didik Baru (MOPDB).
“Diawali dengan kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah atau MPLS. Sekarang istilahnya MPLS, itu paradigmanya beda dengan zaman dulu. Sekarang tidak ada unsur kekerasan, seluruhnya bersifat mengedukasi,” imbuhnya.
Abdul Kohar Mengatakan meski hari pertama masuk sekolah masih berlangsung MPLS, satuan pendidikan di kabupaten Lamandau tetap menerapkan aturan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 1 sesuai Surat Edaran (SE) Kabupaten Lamandau tentang PPKM Level 1 di kabupaten Lamandau.
Jumlah peserta didik 100 persen dari kapasitas ruang kelas dengan protokol kesehatan ketat. Sementara jam pembelajaran sesuai dengan kurikulum yang digunakan di satuan pendidikan.
Siswa dan tenaga pendidik tetap dilarang melepas masker selama proses belajar mengajar di lingkungan sekolah. “Pada prinsipnya PTM sudah 100 persen. Prokes tetap dijalankan,” jelasnya.
Siswa dan tenaga pendidik tetap wajib memakai masker. “Satu ya seperti itu. Sesuai SE itu, kan ada itu ada bidang pendidikan misalnya PTM 100 persen tapi untuk masker tetap masih pakai.”tambah Abdul Kohar.
Penulis: Nathalia
Editor: Andrian