INTIMNEWS.COM, PANGKALAN BUN – Elektabilitas Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) semakin moncer dan terus meningkat setelah kisruh yang menerpa Partai Demokrat dan kudeta kepemimpinan putra Susilo Bambang Yudhyono (SBY) itu, beberapa waktu lalu.
Popularitas AHY semakin moncer bahkan semakin tak terbendung, kini AHY masuk dalam tiga besar hasil survei soal sosok ketua umum (ketum) partai politik (parpol) yang dinilai layak maju sebagai calon presiden (capres) di Pemilu 2024.
Berdasarkan hasil survei Perkumpulan Kader Bangsa bersama dengan Akar Rumput Strategic Consulting (ARSC), AHY berada di posisi ketiga dengan persentase 8,89 persen.
Sementara di peringkat pertama di isi oleh Ketum Partai Gerindra Prabowo Subianto 37,92 persen. Kedua Ketum PDIP Megawati Soekarno 10,78 persen, dan peringkat ketiga baru AHY dengan persentase 8,89 persen.
“Sementara katagori lima besar yakni, Prabowo Subianto, Megawati Soekarnoputri, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Airlangga Hartarto dan Surya Paloh mereka merupakan lima besar tokoh politik dari klaster ketua umum partai yang dinilai layak menjadi Presiden 2024,” kata Peneliti ARSC Bagus Balghi dalam jumpa pers virtual, Jakarta, Sabtu (22/5/2021).
Selanjutnya, Ketum Golkar Airlangga Hartarto sebanyak 8,27 persen, Ketum NasDem Surya Paloh 6,78 persen, Ketum PKB Muhaimin Iskandar 6,36 persen, Ketum PKS Ahmad Syaikhu 6,01 persen, Ketum PAN Zulkifli Hasan 3,31 persen dan Ketum PPP Suharso Monoarfa 0,99 persen.
Sementara dari elektabilitas partai politik, PDIP masih menjadi paling tinggi dibandingkan partai lainnya yang saat ini eksistensi di kancah perpolitikan.
Setidaknya ada lima besar partai politik yang paling tinggi elektabilitasnya versi ARSC, yakni, PDIP 19,60 persen, Gerindra 15,03 persen, Demokrat 14,80 persen, Golkar 10,40 persen dan PKS 9,10 persen.
“PDI Perjuangan masih menjadi partai politik teratas. Hal ini merupakan potret pengukuhan PDIP sebagai partai pemenang Pemilu 2019 yang masih kuat tertanam dalam memori publik,” ujar Bagus.
Yang menarik juga dari survei ARSC, naiknya elektabilitas Partai Demokrat usai berhembusnya isu soal kudeta kepemimpinan AHY beberapa waktu lalu. Sementara, Partai Gerindra menempati posisi kedua.
Gerindra ditempel secara tipis oleh kemunculan Partai Demokrat yang menembus tiga besar partai politik teratas.
“Naiknya pamor Partai Demokrat di survei diduga tidak lepas dari penetrasi pemberitaan terkait dinamika internal Partai Demokrat, khususnya munculnya Kongres Luar Biasa yang meramaikan perbincangan di publik,” kata Bagus.
Metode survei ini dilakukan dengan wawancara melalui telepon dengan memanfaatkan database responden yang dimiliki ARSC yang sebelumnya dibentuk dengan metode penarikan sampel acak bertingkat atau multistage random sampling).
Survei memperhatikan proporsionalitas antara jumlah sampel dengan jumlah pemilih di setiap provinsi. Survei ini mengambil sampel 1.200 responden yang tersebar di 34 provinsi dengan melibatkan 19 enumerator atau interviewer.
Waktu yang dibutuhkan untuk pengambilan sampel 13 hari dengan rata-rata tiap enumerator mendapatkan lima orang responden per hari dengan estimasi waktu 8 jam per hari. Setiap satu responden rata-rata diwawancarai selama 1,6 jam.
Adapun margin of error survei ini kurang lebih 2,9% dengan tingkat kepercayaan mencapai 95 persen. Proses pengumpulan data dilaksanakan dari tanggal 26 April-8 Mei 2021 melalui telepon.
Usia minimum responden 17 tahun atau sudah memenuhi syarat pemilih. Total dari responden sekitar 60 persen pemilih muda, hal ini juga menggambarkan populasi pemilih nasional saat ini. (Yus)