INTIMNEWS.COM, SAMPIT – Empat Kecamatan mengalami kenaikan kasus stunting di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) pada tahun 2021. Bupati Kotim Halikinnor mengatakan, dari 17 kecamatan sebagian besar mengalami penurunan kasus, hanya 4 Kecamatan yang naik kasusnya.
“Kecamatan yang mengalami kenaikan kasus yaitu Mentawa Baru Ketapang, Cempaga, Kota Besi dan Parenggean,” katanya, Sabtu, 15 Januari 2022.
Dimana masing-masing dari empat kecamatan itu kasus stunting yang tercatat untuk Mentawa Baru Ketapang pada tahun 2020 berdasarkan Entri E-PPGBM yaitu 25,13 persen. Sedangkan tahun 2021 sebanyak 25,33 persen. Sehingga dari tahun 2020 ke 2021, kasus stunting di Kecamatan MBK mengalami kenaikan 0,20 persen.
Kecamatan Parenggean pada tahun 2020 kasus stunting tercatat 16,42 persen, tahun 2021 sebesar 17,52 persen, kenaikannya sebesar 1,11 persen. Kota Besi kasus stunting yang tercatat pada tahun 2020 yaitu 16,58 persen, sementara tahun 2021 sebesar 18, 17 persen. Kenaikannya sebesar 1,60 persen.
Sedangkan Kecamatan Cempaga pada tahun 2020 tercatat ada sebanyak 23 persen, untuk tahun 2021 yaitu 32,56 persen. Kenaikan yang terjadi sebesar 9,56 persen.
“Untuk menangani stunting ini, kami telah menentukan lokus prioritas penanganan. Dimana dari 10 menjadi 29 Desa di wilayah yang tercatat angka stunting yang tinggi. Namun kasus stunting ini kalau secara umum di Kotim mengalami penurunan sebesar 4,25 persen dibandingkan tahun 2020,” jelasnya.
Disebutnya, pada tahun 2020 sasaran balita berdasarkan Entri E-PPGBM di Kotim sebanyak 12.727 balita. Dari jumlah tersebut anak dengan pertumbuhan sangat pendek tercatat 1.269 dan 2230 pendek. Sehingga kasus stunting sebesar 27,49 persen.
Sementara pada tahun 2021 jumlah sasaran sebanyak 15.612 balita, tercatat 1123 anak dengan pertumbuhan sangat pendek dan 2.405 pendek. Kasus stunting pada tahun itu sebesar 23,24 persen. Jika dilihat dari kasus yang terjadi tersebut mengalami penurunan 4,25 persen dari tahun 2020 ke 2021.
Editor: Andrian