INTIMNEWS.COM, PANGKALAN BUN – Kakek 70 tahun di Pangkalan Bun ini jual keripik untuk memenuhi kebutuhannya. Ia sehari-hari diketahui hidup sebatang kara.
Di usianya yang sudah tak muda lagi, seharusnya kakek penjual keripik ini tinggal menikmati masa tua yang nyaman di rumah bersama keluarga. Namun nasib berkata lain, kakek 70 tahun yang sudah renta ini masih berjualan keripik berjalan kaki hingga berkilo-kilo meter.
Keripik ini dibeli dari agen dan dijual lagi dengan keuntungan hanya Rp 2000 hingga 3000. Martorejo sang kakek ini tinggal di rumah kontrakan di RT 24 Palingkau Kecamatan Arut Selatan Kabupaten Kotawaringin Barat.
Sang kakek berjualan di sekitar bakso Sampurna di Jalan Ahmad Yani. Ia terlihat masih semangat menjalani kehidupannya. Semua demi memenuhi kebutuhan hidupnya yang tinggal sebatang kara.
Kakek ini berjualan setiap hari, tak peduli panas terik ataupun hujan. Yang kakek ini pikirkan hanyalah bagaimana ia bisa bertahan hidup untuk memenuhi kebutuhannya sendiri.
“Saya sudah berusia 70 tahun dan saya sendirian tanpa ada yang merawat saya. Saya tidak menginginkan apa pun, hanya berharap saya bisa tetap sehat sehingga saya bisa menjaga diri sendiri,” ungkap Martorejo.
“Istri dan anak saya meninggal, saya hidup sendiri, yang ada di benak saya hanya bertahan hidup, dan tidak meminta-minta,” kata sang kakek, sambil tersenyum.
Meskipun si kakek sudah tua, namun Anda jangan remehkan kemampuannya. Kakek ini masih bisa cepat dalam menyiapkan untuk pembelinya.
Ia berjualan dari tahun 1984 hingga sekarang. Kakek ini juga kehilangan kontak dengan anak tirinya. Ia sekarang tinggal sebatang kara di rumah sewaan.
Dalam sehari kakek ini bisa menghabiskan 3-5 bungkus keripik. Walaupun berpenghasilan tidak menentu dan bukan jumlah yang besar, kakek ini tetap bersyukur atas apa yang ia dapatkan untuk menjalani hidupnya.
Sang kakek ini mulai berjualan dari Jam 07.00 wib hingga larut malam. Tak jarang Kakek Martorejo ini sering kelaparan, ia hanya bisa menahannya dan sesekali mengganjal nya dengan air putih saja.
Penulis: Yusro
Editor: Andrian