INTIMNEWS.COM, MUARA TEWEH – Salah satu caleg Kabupaten Barito Utara memberikan warna yang berbeda. Dimana ia mengakui bahwa dirinya adalah caleg gagal tahun 2019 di spanduk kecilnya.
Spanduk caleg gagal tersebut dipasang di antara spanduk dan baliho caleg dari partai berbeda dengan slogan dan jargon yang cukup menarik. Namun caleg gagal tersebut berbeda, karena tanpa jargon selain hanya “caleg gagal 2019” dan kemudian namanya.
Sebagaimana dikatakan oleh salah seorang warga di daerah Rapen Kelurahan Lanjas Isnawati yang mengatakan, bahwa baru kali ini ia melihat spanduk caleg tanpa slogan dan jargon melain mengatakan caleg gagal.
Selai itu juga terang ada pada daerah lainnya seperti di depan PU, caleg tersebut jug mengatakan di spanduknya bahwa dirinya adalah pengemis suara rakyat dan banyak lagi kata-kata lainnya.
“Saya jadi salting ketawa sendiri saat lewat mau ke rumah. Tak sengaja melihat dan membacanya. Apakah itu trik atau cara untuk memasarkan dirinya, tapi menurut saya itu adalah kejujurannya mengatakan bahwa ia apa adanya dari yang lain,” ungkapnya, Sabtu 10 Februari 2024 pagi.
Sementara si pemilik spanduk itu Saleh Purwanto SE saat ditemui di sekretariat PAN Jalan Berlian mengatakan, bahwa benar ia memasang spanduk cuma 10 lembar dan itupun kecil saja.
Pemasangan tersebut ia lakukan menjelang beberapa hari mau minggu tenang saja, karena jika dari awal ia tak mampu bersaing dengan teman-teman caleg lainnya yang lumayan banyak dan jargon bagus-bagus.
“Spanduk itu saya pasang sendiri dibantu satu rekan di H-5 mendekati masa akhir kampanye saja, agar tak sama kaya kebanyakan caleg lainnya,” kata Saleh, Sabtu 10 Februari 2024 siang.
Adapun mengenai apa yang ia sampaikan dalam pesan spanduk tersebut, bahwa ia merupakan caleg gagal pada tahun 2019 lalu di dapil 1 Teweh Tengah dan juga pesannya ia seorang pengemis suara masyarakat juga.
“Kalo lainnya pesannya adalah pemilu adalah ajang untuk masyarakat mengoreksi dan memilih ulang calon anggota dewannya, serta musim begini ingat mantan. Itu hanya menggambarkan bahwa kalau ada maunya, baru kita ingat seseorang atau orang lain,” tukasnya.
Editor: Andrian