INTIMNEWS.COM, PANGKALAN BUN – Lalu lintas di dua titik yakni simpang telkom dan areal pemakaman muslim (Skip) diterapkan secara permanen. Pemkab Kotawaringin Barat (Kobar) juga terus melakukan perbaikan-perbaikan untuk mengatasi masalah yang terjadi. Tak terkecuali, menertibkan pedagang kaki lima (PKL) di kawasan tersebut.
Pemberlakuan lalin dua arah berimbas pada peningkatan volume kendaraan di sejumlah jalan. Satuan Polisi Pamong Praja (Sat Pol PP) Kobar menertibkan Pedagang Kaki Lima (PKL) yang menggangu ketertiban umum di dua titik tersebut. Keberadaan PKL saat ini makin menjamur sehingga harus dilakukan pembinaan.
Kepala Sat Pol PP Kobar Majerum Purni menjelaskan, bahwa kegiatan penertiban PKL yang ada di dua titik yakni simpang telkom dan areal pemakaman muslim (Skip). Dimana pihaknya menurunkan 2 peleton untuk kegiatan penertiban tersebut.
“Penertiban tersebut melaksanakan perintah pimpinan, dimana masyarakat banyak yang mengeluhkan keberadaan PKL yang selama ini berjualan di samping telkom dan depan Skip atau areal pemakaman umum muslim, keberadaan mereka ini menggangu ketertiban umum,” ujar Majerum Purni, Rabu (10/1).
Dimana menurutnya, pada melakukan penertiban, Petugas Sat Pol PP tetap mengedepankan pendekatan kepada para PKL, dengan memberikan imbauan yang harus di laksanakan.
“Kami melakukan penertiban bukan berarti melarang para PKL ini mencari rejeki, hanya saja ada aturan yang harus di patuhi, yang kesemuanya demi kepentingan umum,” jelas Majerum Purni.
Majerum menambahkan, untuk PKL yang ada di areal simpang telkom, diimbau mulai hari kamis tanggal 11 Januari 2024 dan seterusnya, dilarang berjualan di areal simpang telkom tersebut. Karena keberadaannya menggangu pengguna jalan yang melintas di jalan tersebut.
Sementara untuk PKL di area makam skip di himbau mulai hari kamis 11 januari 2024, agar melakukan transaksi jual beli dan memarkir mobil buahnya, di mulai pada pukul 14.00 WIB.
“PKL di areal makam ini kan sebagian besar pedagang buah dan pakaian, sehingga kami imbau agar mereka tidak menumpuk dagangan buahnya di atas trotar atau bahu jalan, atau diminta posisi buah tetap di dalam mobil, hal yang paling penting adalah untuk tetap menjaga kebersihan lingkungan sekitar,” imbuh Majerum.
Lanjut Majerum, untuk PKL yang ada di Bundaran Pancasila, sebagian besar aman karena mereka mulai menggelar dagangannya mulai Pukul 15.00 WIB.
Ia menyebut PKL juga telah mematuhi aturan mulai menjaga kebersihan serta tetap rapih. Mengingat Bundaran Pancasila ini merupakan jantung kota Pangkalan Bun.
“Kami tetap melakukan pemantauan terhadap PKL yang ada di Bundaran Pancasila, sebab mereka berjualan dilokasi jantung kota Pangkalan Bun, tentunya harus memperhatikan keindahan dan kebersihan, meski banyak PKL tetap terjaga estetika Kota Manis Pangkalan Bun, ” ucap Majerum Purni.
Penulis: Yusro
Editor: Andrian