INTIMNEWS.COM, SAMPIT – Ratusan tenaga kontrak yang gagal mengikuti evaluasi menyampaikan aspirasinya di halaman kantor DPRD Kotawaringin Timur, Senin, 4 Juli 2022.
Bahkan mereka menganggap piring nasi mereka sudah dirampas hanya karena goresan tinta, tanpa mempertimbangkan masa kerja mereka selama ini.
“Saya 10 tahun jadi guru, tidak lulus, justru sebaliknya mereka yang baru malah yang diluluskan,” teriak salah seorang perempuan yang ikut dalam aksi itu.
Yudi salah satu tenaga kontrak yang tidak lulus juga mengutarakan keluh kesahnya, bahkan akibat kejadian ini dirinya harus memutar otak untuk memikirkan pekerjaan apa yang akan dilakukan.
“Kalau kami diminta untuk berwirausaha, mana modalnya, jadi petani mana lahannya, sudah habis,” ucapnya.
Bahkan dirinya meminta ada kebijakan dari pemerintah daerah agar bisa memikirkan nasib mereka dan keluarganya.
“Siapa yang menafkahi anak istri kami, masa hanya karena gagal tes itu tanpa mempertimbangkan masa kinerja kami, harus diberhentikan,” tegasnya.
Massa yang turun aksi ini sendiri turun membawa berbagai atribut dan spanduk yang berisikan kekecewaan mereka setelah dinyatakan tidak lulus tenaga kontrak.
Editor: Andrian