INTIMNEWS.COM, PANGKALAN BUN – RH (Rahmat Hidayat), Calon Bupati Kotawaringin Barat (Kobar), menekankan pentingnya memanfaatkan bonus demografi yang dimiliki Indonesia khususnya Kotawaringin Barat saat ini, di mana 70% dari populasi berada dalam usia produktif. Dalam paparannya, Rahmat Hidayat atau lebih dikenal RH ini menguraikan sejumlah langkah strategis yang dapat diambil untuk mengoptimalkan potensi tersebut dan menciptakan pemerataan ekonomi.
Pertama, RH menyarankan penambahan alokasi Dana Desa (ADD) dengan harapan adanya pemerataan anggaran melalui pola pekerjaan swakelola. “Dengan meningkatkan alokasi ADD, kita dapat menyerap lebih banyak tenaga kerja lokal dan mendorong partisipasi masyarakat dalam pembangunan desa,” ujar RH.
Langkah kedua adalah pemekaran kecamatan dan desa, yang diharapkan dapat membuka peluang bagi Tenaga Kerja Desa (TKD) untuk mengisi posisi-posisi strategis di daerah pemekaran. “Pemekaran ini tidak hanya akan meningkatkan efisiensi pemerintahan, tetapi juga memberikan kesempatan bagi tenaga kerja lokal untuk berperan lebih aktif dalam pembangunan wilayah mereka,” tambahnya.
Ketiga, RH menekankan pentingnya memudahkan akses permodalan bagi dunia usaha ke perbankan. “Dengan akses permodalan yang lebih mudah, dunia usaha, khususnya UMKM, dapat berkembang lebih cepat dan menyerap lebih banyak tenaga kerja,” jelasnya.
Langkah keempat adalah peningkatan pelatihan bagi dunia usaha, terutama UMKM, untuk memperkuat kapasitas mereka. “Pelatihan dan pengembangan keterampilan sangat penting untuk meningkatkan daya saing UMKM di pasar lokal maupun global,” tegas RH, Senin (29/7), malam.
Kelima, pelatihan dan alih teknologi juga menjadi fokus utama. “Dengan alih teknologi, kita dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas di berbagai sektor, serta memberikan keterampilan baru kepada tenaga kerja lokal,” ungkapnya.
Selain itu, RH mengusulkan untuk menggandeng jasa keuangan dengan pola bapak angkat bagi UMKM. “Kolaborasi dengan jasa keuangan akan memberikan dukungan yang lebih baik bagi UMKM dalam mengakses sumber daya yang diperlukan untuk berkembang,” katanya.
Langkah ketujuh adalah membuka investasi seluas-luasnya dengan penekanan pada pemberdayaan tenaga kerja lokal. “Investasi yang masuk harus didorong untuk memprioritaskan tenaga kerja lokal, sehingga dampak ekonominya bisa dirasakan langsung oleh masyarakat setempat,” jelasnya.
RH juga mendorong hilirisasi produksi guna menyerap lebih banyak tenaga kerja lokal. “Dengan mengembangkan industri hilir, kita tidak hanya meningkatkan nilai tambah produk lokal, tetapi juga menciptakan lebih banyak lapangan kerja,” tambahnya.
Modernisasi sarana dan prasarana bagi petani dalam arti luas juga menjadi perhatian utama. “Dengan modernisasi ini, kita dapat meningkatkan produktivitas pertanian dan kesejahteraan petani,” tegasnya.
Selain itu, RH mengajak untuk memaksimalkan penggunaan APBD pada sektor produktif yang dapat menyerap tenaga kerja lokal seluas-luasnya. “APBD harus difokuskan pada proyek-proyek yang dapat memberikan manfaat langsung bagi masyarakat dan menciptakan lapangan kerja,” ujarnya.
Terakhir, ia mengarahkan seluruh pengguna APBD untuk memprioritaskan tenaga kerja lokal minimal 70%. “Langkah ini penting untuk memastikan bahwa manfaat pembangunan dirasakan oleh masyarakat lokal dan meningkatkan kesejahteraan mereka,” tutup RH.
Dengan serangkaian langkah strategis ini, RH optimis Indonesia khususnya Kotawaringin Barat dapat memanfaatkan bonus demografi untuk mencapai pemerataan ekonomi dan kesejahteraan bagi seluruh rakyatnya.
Sumber: Tim
Editor: Andrian