INTIMNEWS.COM, PALANGKA RAYA – Kepala Balai Bahasa Provinsi Kalimantan Tengah Muhammad Muis mengatakan, revitalisasi yang akan dilaksanakan merupakan upaya untuk menghidupkan kembali bahasa daerah di seluruh Indonesia. Hal ini disampaikan saat kegiatan Rapat Koordinasi dengan Pemerintah Daerah dan Pakar dalam Implementasi Model Perlindungan Bahasa Daerah, di Swiss-bel Hotel Danum Palangka Raya, Rabu, 9 Maret 2023.
“Jadi revitalisasi adalah upaya atau ikhtiar menghidupkan kembali bahasa daerah yang ada di seluruh Indonesia, dalam konteks itu informasi yang dapat saya sampaikan bahwa, sejauh ini bahasa yang sudah divalidasi oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa berjumlah 718 bahasa daerah,” ungkapnya.
Muis mengatakan bahwa, dalam konteks revitalisasi bahasa daerah pada bulan Februari Tahun 2022 yang lalu bapak Menteri Nadiem Makarim menunjukkan sebuah program merdeka belajar yang bertajuk revitalisasi bahasa daerah. Re artinya itu kembali, vitali itu artinya hidup, sasi adalah prosesnya.
“Pada Tahun 2022 Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa merevitalisasi 39 bahasa daerah di 13 Provinsi, tahun ini Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa merevitalisasi 59 bahasa daerah di 19 Provinsi, termasuk Provinsi Kalimantan Tengah,” ujarnya.
Muis juga menyampaikan, di Kalimantan Tengah tahun lalu ada 4 bahasa yang direvitalisasi dan sekarang 4 bahasa lagi, bahasa daerah yang akan direvitalisasi adalah bahasa Ot Danum, Melayu dialek Kotawaringin, Dayak Siang, Dayak Bakumpai, Dayak Katingan, dan Sampit. (**)
Editor: Irga Fachreza