INTIMNEWS.COM, PALANGKA RAYA – Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah akan menyelenggarakan rapat akbar untuk membahas isu-isu strategis terkait risiko bencana alam, terutama kebakaran hutan dan lahan (karhutla), serta masalah stunting. Rapat ini dijadwalkan pada Senin, 20 Mei 2024, bertempat di GOR Indoor KM. 5, Jalan Tjilik Riwut, Palangka Raya.
Dalam rapat tersebut, Gubernur Kalimantan Tengah, H. Sugianto Sabran, akan mengundang seluruh instansi pemerintah, sektor terkait, serta berbagai pemangku kepentingan di tingkat provinsi, kabupaten, dan kota. Hal ini termasuk perangkat desa, Kepala Badan Bina Pembangunan Desa (BABINSA), serta Kepala Badan Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (BHABINKAMTIBMAS) se-Kalimantan Tengah.
Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Tengah, H. Nuryakin, menyampaikan bahwa pertemuan akbar ini bertujuan untuk berbagi ide dan berdiskusi mengenai penanganan bencana alam seperti kebakaran hutan dan lahan (karhutla), banjir, serta isu stunting yang menjadi perhatian nasional. “Pertemuan ini penting untuk merumuskan strategi dan langkah konkret dalam mengatasi masalah-masalah tersebut,” ungkapnya.
Para peserta yang diundang akan terdiri dari hampir seluruh jajaran pemerintahan, baik legislatif maupun yudikatif, TNI/POLRI, lembaga vertikal, perguruan tinggi, organisasi keagamaan, organisasi masyarakat, lembaga adat, lembaga pendidikan, pemerintah kabupaten/kota, serta perangkat desa, BABINSA, dan BHABINKAMTIBMAS.
Nuryakin menegaskan pentingnya penanganan masalah-masalah tersebut secara serius, dengan pendekatan yang terkoordinasi dan dilandasi semangat yang sama di antara semua pihak. “Pemahaman bersama sangat diperlukan agar strategi dan upaya kita selaras dan efektif,” lanjutnya.
Gubernur Kalimantan Tengah, H. Sugianto Sabran, dalam beberapa kesempatan telah menekankan perlunya komitmen kuat untuk mengelola bencana alam, terutama karhutla dan banjir, serta menanggulangi masalah stunting. Berkat upaya yang intensif, prevalensi stunting di Kalimantan Tengah telah menurun signifikan, dari 32,30 persen pada tahun 2020 menjadi 23,5 persen pada tahun 2023.
“Sumber daya manusia Kalimantan Tengah harus unggul dan tangguh agar dapat memanfaatkan peluang di masa depan. Oleh karena itu, semua pemangku kepentingan harus menunjukkan komitmen yang kuat untuk mengatasi masalah stunting dan bencana alam,” ujar Gubernur Sugianto Sabran.
Rapat akbar ini juga akan menjadi wadah untuk menghasilkan gagasan-gagasan dan masukan yang konstruktif terkait tantangan bencana alam yang dihadapi oleh masyarakat Kalimantan Tengah.
Penulis: Redha
Editor: Andrian