INTIMNEWS.COM, PANGKALAN BUN – Pasar Sungai Bulin di Kelurahan Mendawai Kecamatan Arut Selatan Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) mengalami kondisi tak mengenakkan. Satu per satu toko di pasar ini dikabarkan tutup.
Bahkan, lantai-lantai blok per blok terpantau sepi dan gelap karena ditinggal pedagang.
Pemandangan di Pasar Sungai Bulin, hampir semua area, kini lengang. Lalu lalang pembeli kini jarang bahkan tidak ada lagi, tak seperti awal diresmikan bahkan sampai bersenggolan di gang toko.
Lalu apa penyebab geliat di Pasar Sungai Bulin kian redup dan di tinggal para pedagang?
Salah seorang pedagang di Pasar Sungai Bulin, Siti Amanah mengatakan, dulu sebelum dipindahkan ke Pasar Sungai Bulin omset nya lumayan, pasca peresmian pasar inipun juga lumayan.
“Tapi pelan-pelan pasar ini sepi pengunjung, dan dari situlah ada beberapa pedagang yang meninggalkan kios-kiosnya dan lebih memilih berdagang di tempat lain,” kata Siti Aminah.
Pasar Sungai Bulin ini mulai ditinggal para pedagang termasuk dirinya semenjak Pasar ini dilanda musibah banjir di tahun 2022 lalu.
Lanjut Siti Aminah, pasca banjir tersebut dirinya bersama pedagang yang lainnya pun berjualan di pinggir jalan. “Alhamdulillah kita sekarang bisa berjualan di pasar Sungai Bulin yang baru,” ungkapnya.
“Alhamdulillah mas tidak kehujanan dan kepanasan, walau sepi pengunjung kami tetap bertahan, kalau rejeki ada saja yang beli walaupun tidak seperti dulu lagi,” sambung Siti.
Sementara itu Lurah Mendawai Kecamatan Arut Selatan Kabupaten Kotawaringin Barat Rahadian Syahmi menuturkan, kondisi di Pasar saat ini salah satu bukti pusat-pusat perbelanjaan mengalami situasi berbeda.
Pasar Sungai Bulin ini awal diresmikan lumayan ramai, tapi menurutnya setelah beberapa pedagang ini ada yang memilih berdagang di tempat lain.
“Belum lagi pasca banjir perlahan para pedagang lebih memilih berdagang di tempat lain,” kata Rahadian Syahmi, Selasa, (23/1/2024).
Karena itu, ujarnya, membutuhkan analisis dan solusi berbeda, kasus per kasus, agar pasar ini kembali berfungsi lagi.
Lanjut Syahmi, pasca diresmikan kurang lebih dua bulan aktif, ada kemungkinan pasca tiga atau empat pedagang ini lebih memilih ke tempat lain, pedagang yang lain jadi ikutan, berdasarkan informasi dari para pedagang mereka lebih memilih tempat lain karena sepi pengunjung.
Kapan hari sudah diadakan pertemuan oleh Disperindagkop UKM, Satpol PP, Keluruhan dan para pedagang, “Artinya” agar para pedagang yang sudah keluar bisa balik berdagang lagi di pasar Sungai Bulin, Namun, tidak menemukan titik temunya.
“Pihak kelurahan sendiri sebenarnya sudah ada rencana agar pasar Sungai Bulin ini bisa hidup kembali, misalkan mengadakan berbagai kegiatan – kegiatan UMKM dan senam, dan kami sudah mengajukan surat permohonan ke pihak Korindo,” jelas Syahmi.
“Pasar Sungai Bulin, konsumennya yang utama adalah pedagang. Ini lah yang sebenarnya terjadi,” tutupnya.
Penulis: Yusro
Editor: Andrian