INTIMNEWS.COM, PANGKALAN BUN — Puluhan penumpang KM Kirana yang berlayar dari Pelabuhan Panglima Utar Kumai menuju Pelabuhan Tanjung Mas Semarang harus dievakuasi setelah kapal mengalami kerusakan pada mesin induknya. Peristiwa ini terjadi pada Kamis sore, 30 Mei 2024, ketika KM Kirana mendadak terhenti di muara perairan Kumai.
Kepala PT Dharma Lautan Utama (DLU) Cabang Kumai, Agus Supriyanto, mengonfirmasi bahwa KM Kirana mengalami masalah pada mesin induknya sekitar 30 menit setelah meninggalkan Pelabuhan Panglima Utar Kumai. “Karena mesin induknya bermasalah, di alur 30 menit dari Pelabuhan Panglima Utar Kumai,” jelas Agus pada Jumat, (31/5/2024).
Kapal motor yang membawa 67 penumpang tersebut terpaksa berhenti dan menunggu bantuan di tengah perairan. Menurut Agus, KM Kirana memiliki dua jenis mesin, yaitu mesin induk sebagai penggerak baling-baling dan mesin generator yang berfungsi untuk kelistrikan termasuk alat navigasi. “Ya karena bermasalah mesin induknya maka kapal kita labuhkan, saat ini tim masih bekerja untuk perbaikan mesinnya,” tambah Agus.
Penumpang KM Kirana sempat terkatung-katung di perairan Kumai hingga pagi hari Jumat, 31 Mei 2024. Setelah menghabiskan malam di atas kapal yang terhenti, para penumpang akhirnya dievakuasi dengan menggunakan kapal wisata dan diberangkatkan kembali dengan KM Rucitra IX pada pukul 09.00 WIB menuju Pelabuhan Tanjung Mas Semarang.
Proses evakuasi berjalan lancar, meskipun para penumpang sempat merasakan ketidaknyamanan akibat penundaan ini. Tim penyelamat bekerja keras memastikan keselamatan seluruh penumpang sebelum mereka dipindahkan ke kapal pengganti. “Seluruh penumpang telah dievakuasi dan diberangkatkan dengan KM Rucitra IX. Kami memastikan mereka mendapatkan pelayanan yang maksimal selama proses evakuasi,” kata Agus.
Saat ini, KM Kirana labuh jangkar di muara perairan Kumai sambil menunggu sparepart mesin induk yang akan didatangkan dari Jawa. Perbaikan diharapkan bisa segera dilakukan agar KM Kirana bisa kembali beroperasi melayani rute Kumai-Semarang.
Insiden ini menjadi perhatian banyak pihak, mengingat pentingnya keselamatan dalam pelayaran. PT Dharma Lautan Utama (DLU) memastikan akan melakukan evaluasi dan peningkatan pemeliharaan terhadap armada kapal mereka untuk mencegah kejadian serupa terulang di masa mendatang. “Kami selalu mengutamakan keselamatan penumpang dan akan terus memperbaiki standar operasional kami,” pungkas Agus.
Peristiwa ini menjadi pengingat akan pentingnya pemeliharaan dan kesiapan teknis dalam dunia pelayaran, agar keselamatan dan kenyamanan penumpang tetap terjaga. Para penumpang yang dievakuasi kini sudah melanjutkan perjalanan mereka, dan KM Kirana diharapkan segera pulih dan kembali beroperasi setelah perbaikan selesai.
Penulis : Yusro
Editor : Maulana Kawit