INTIMNEWS.COM, PANGKALAN BUN – Bencana banjir yang melanda wilayah Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), Kalteng, membuat puluhan hektar lahan pertanian tergenang air.
Hal ini disampaikan oleh Plt Kepala Dinas TPHP Kobar Kris Budi Hastuti, bahwa lahan pertanian yang terdampak, terdapat dari beberapa kecamatan yang ada di Kobar, kurang lebih 30,8 hektar.
“Adapun lahan pertanian yang terdampak meliputi tanaman sayuran, pada dan jagung,” kata Kris Budi Hastuti saat dikonfirmasi, Rabu 8 September 2021.
Saat ini data yang berhasil dihimpun tim, pada 7 September 2021, kemarin, untuk Kecamatan Pangkalan Lada, di Desa Pangkalan Dewa tanaman Padi, luasan 7,0 hektar.
Kecamatan Pangkalan Banteng di Desa Arga Mulya, 5,0 hektar tanaman jagung, dan Desa Pangkalan Banteng, 3,3 hektar tanaman padi.
“Wilayah tersebut, dilaporkan kondisinya aman dan air sudah surut,” kata Kris Budi Hastuti,
Selanjutnya, banjir juga melanda pertanian di Kecamatan Arut Selatan, yaitu di Desa Terantang, 6 Hektar, terdiri dari tanaman Sawi, Bawang Daun dan Cabai Rawit.
Kemudian, Dusun Karang Anyar, terdiri dari 11 hektar tanaman Sawi, tomat 0,5 hektar dan Bawang Daun 0,5 hektar. Serta Desa Kumpai Batu Bawah, tanaman Cabai Rawit seluas 2 hektar.
“Untuk kerugian dan kondisi tanaman petani, laporan yang saya terima, tanaman masih bisa hidup kembali karena baru masa tanam dan kerugian masih menunggu update data dari lapangan,” jelasnya.
Terpisah, Ketua Kelompok Tani Sawi Sehati Dusun Karang Anyar, Bambang mengatakan bahwa lahan pertanian sayur di daerahnya ada sekitar 20 hektar dan hingga saat ini debit air di lokasi lahan pertanian terus menerus alami kenaikan.
“Air sampai pagi tadi masih ada kenaikan dibanding kemarin. Kalau hujan terus seperti saat ini pasti banjir akan terus meluas dan merendam tanaman,” tuturnya.
Ia menyebutkan, bahwa dampak dari banjir tersebut petani alami kerugian sekitar 5 – 6 juta lebih per hektarnya. (Yus)