INTIMNEWS.COM, KASONGAN – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Katingan menggelar diskusi Regency Investment Outlook. Kegiatan yang dilaksanakan di aAula Beppelitbang lantai II kamis 9 November 2023 ini bertujuan untuk mempromsikan potensi investasi di Kabupaten Katingan.
Pj Bupati Katingan, Saiful mengatakan struktur ekonomi Katingan didominasi tiga lapangan usaha, masing-masing sektor usaha pertanian, kehutanan dan perikanan. Dia menambahkan, 26,51 persen khususnya perkebunan sawit agregat ekonomi Katingan (PDRB) atas dasar harga berlaku pada 2022 mencapai Rp 9,968 triliun. Adapun dua sektor lainnya, yakni industri pengolahan 17,02 persen dan sektor konstruksi 12,55 persen.
Selain ketiga sektor tersebut, investasi sektor pariwisata juga memiliki potensi besar. Menurutnya, banyak objek wisata yang bisa digarap tersebar dari Utara ke selatan di wilayah Kabupaten Katingan.
“Saat ini yang berkembang saat ini adalah ekowisata, seperti di Danau Punggualas bagian dari Taman Nasional Sebangau yang terkenal dengan adanya koloni orang hutan dan satwa lainnya, Ada juga objek wisata Bukit Batu sebagai tempat pertapaan pahlawan Nasional Tjilik Riwut, dan lain-lain,” ungkap Pj Bupati Saiful.
Selain itu kata Saiful modal alam, Katingan juga memiliki potensi tenaga kerja yang berasal dari bonus demografi yang siap mengisi lapangan kerja bila investasi masuk ke Katingan. Saat ini salah satu tantangan terbesar yang dihadapi pemerintah daerah adalah pengentasan kemiskinan. Namun seiring dengan masuknya investasi dan bertambahnya lapangan kerja baru.Kesejahteraan masyarakat kami bisa semakin meningkat.
“Kesiapan Katingan menerima investasi juga didukung oleh berbagai kebijakan yang dikeluarkan Pemerintah pusat dan Pemprov Kalteng, diantaranya adalah, menjadikan Katingan sebagai daerah penyangga PKN di Kalteng, sekaligus Ibu kota Nusantara (IKN) yang ada di Kaltim,” katanya.
Menurut dia, secara geografis, Katingan berada di tengah-tengah Pulau Kalimantan, di tengah-Kepulauan Nusantara dan Asia Tenggara. Akses ke wilayah ini cukup mudah, karena bisa dijangkau lewat darat dan udara. Dari Ibukota Palangka Raya dan bandara udara Tjilik Riwut hanya berjarak 85 km yang bisa ditempuh sekitar 1,5 jam.
Luas wilayah Katingan mencapai 20.393,7 km dua terluas no. Dua setelah Kabupaten. Mura di Kalteng) yang membentang dari utara ke selatan yang dilewati sungai Katingan dengan panjang 650 km bermuara langsung ke Laut Jawa. Dengan wilayah luas ini, Katingan memiliki sumber daya alamnya yang melimpah yang belum tergarap secara maksimal.
“Posisi Katingan sendiri menjadi sangat penting karena menjadi bagian dari Heart of Borneo (HoB) yang dikeliling dua taman nasional, yakni Sebangau dan Taman Nasional Bukit Raya dan Bukit Baka serta memiliki kebun raya yang khusus melestarikan tanaman buah-buahan endemik Kalimantan. Perekonomian Katingan, pasca bencana covid-19 dalam 2 tahun terakhir bergerak kearah positif mencapai hingga 5,58 persen dan ditarget naik menjadi 6,03 persen di tahun 2023 ini,” ucapnya.
Sementara itu dirinya juga menjelaskan sejak tahun 2014, Kabupaten Katingan telah mendeklersarkan visi lingkungan dengan tema “Konservasi Katingan untuk Kalimantan den Kasongan Kota Hijau” untuk mendukung kebijakan inveerasi dan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan demi keseyahteraan masyarakat. Dokumen Outlook Investasi untuk Kabupaten Katingan yang telah disusun para pihak berusaha memberikan informasi tentang potensi investasi berkelanjutan dengan pendekatan yurisdiksi, di mana Kabupaten Katingan diakui sebagai salah satu dari sembilan Kabupaten di Indonesia untuk proyek percontohan yurisdiksi berkelanjutan oleh Bappenas RI.
“Kami dengan adanya acara ini dapat meningkatkan tata kelola berkelanjutan di Kabupaten Katingan untuk mencapai status di tingkat regional melalui mobilisasi investasi sehingga mencapai target pembangunan ekonomi Kabupaten Katingan,” jelasnya.
“Kami berharap informasi investasi yang disajikan akan mendorong pertumbuhan investasi yang berkelanjutan berbasis yuridiksi di Kabupaten Katingan,” pungkasnya. (**)
Editor: Irga Fachreza