INTIMNEWS.COM, PANGKALAN BUN – Desa Rangda, Kecamatan Arut Selatan, Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) berhasil membukukan prestasi gemilang sebagai desa dengan pengelolaan keuangan terbaik di kecamatan setempat.
Prestasi pengelolaan keuangan terbaik tersebut disabet Desa Rangda selama 2 tahun berturut-turut yaitu pada tahun 2020 dan 2021.
Sementara itu pada tahun 2022 Desa Rangda mendapat penghargaan kinerja pemerintah desa terbaik tingkat kabupaten.
Atas prestasi tersebut Desa Rangda mendapatkan bonus uang pembinaan dari pemerintah daerah Kabupaten Kotawaringin Barat sebesar Rp30 juta.
Kepala Desa Rangda, Muhammad Umar menyampaikan Pemerintah Desa Rangda dalam pengelolaan keuangan baik yang bersumber dari Dana Desa (DD) maupun Alokasi Dana Desa (ADD) berupaya transparan dan akuntabel.
“Bicara transparansi setiap tahun ada baleho besar yang mencantumkan kegiatan APBdes, baleho besar itu kami pasang di depan kantor desa agar bisa diakses seluruh masyarakat dan masyarakat bisa melihatnya,” kata Muhammad Umar..
Umar menegaskan dalam rangka tranparansi anggaran, setiap tahun pemerintah Desa Rangda juga mengundang masyarakat baik di kegiatan Musyawarah Desa RKP, maupun Musyawarah Desa APBdes.
Selama menjabat sebagai kepala desa pada periode pertama yaitu pada tahun 2016 hingga purna tugas pada tahun 2022, status desa Rangda masih menjadi desa tertinggal.
Kemudian, lanjut Umar pada tahun 2018 status desa Rangda naik menjadi desa berkembang dan pada tahun 2020 menjadi desa dengan status maju.
“Alhamdulillah warga masih menghendaki dirinya dan terpilih kembali dan dilantik pada Desember 2023, dan berbagai kegiatan pembangunan sudah kita programkan, ada yang menuding tidak transparan tetapi desa selalu berprestasi setiap tahun dalam pengelolaan keuangan,” tegasnya.
Untuk meningkatkan status dari desa maju menjadi desa mandiri, pada tahun 2024 ini pemerintah desa sedang menggenjot peningkatan jalan poros penghubung dari desa Rangda ke arah jalan kabupaten.
Agar lekas fungsionalnya jalan penghubung tersebut pihak perusahaan sekitar desa memberikan dukungan melalui program CSR. Jalan tersebut rencananya sebagai jalur masuknya PLN ke desa mereka.
“Tahun ini juga masuk program penerangan PLN ke Desa Rangda karena ini penerangan inilah harapan masyarakat sejak puluhan tahun silam, penerangan PLN juga sebagai satu syarat desa Rangda menuju status sebagai desa Mandiri,” harapnya.
Selain ditopang oleh ADD dan DD, berjalannya pembangunan di Desa Rangda juga ditopang melalui hasil dari kebun kelapa sawit di atas tanah kas desa, termasuk pembangunan pasar desa yang sudah 100 persen dibangun, namun dalam perjalanannya terhambat oleh covid-19 yang lalu.
Hasil TKD juga digunakan untuk membuat kelotok bagi masyarakat nelayan di desa setempat.
Penulis : Yusro
Editor : Maulana Kawit
“Setingkat lagi kalau sudah ada PLN berdasarkan Indek Desa Membangun (IDM) kita akan akan menjadi Desa dengan status Desa Mandiri,” pungkasnya