INTIMNEWS.COM, PURUK CAHU – Anggota DPRD Murung Raya, Rahmat Hidayat meminta keseriusan Dinas Kesehatan (Dinkes) Murung Raya dalam mengupayakan penanganan balita dengan permasalahan gizi secara masif dan menyeluruh.
Stunting merupakan ancaman utama terhadap kualitas masyarakat Indonesia. Bukan hanya mengganggu pertumbuhan fisik, anak-anak juga mengalami gangguan perkembangan otak yang akan memengaruhi kemampuan dan prestasinya di masa depan.
Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat dari kekurangan gizi kronis sehingga anak terlalu pendek untuk usianya. Kekurangan gizi ini terjadi sejak bayi dalam kandungan dan pada masa awal setelah bayi lahir, akan tetapi kondisi stunting baru tampak setelah bayi berusia 2 tahun.
Dia menyebutkan masalah stunting ini perlu memastikan bahwa setiap langkah yang diambil memiliki dampak positif.
Salah satunya perencanaan kegiatan penurunan stunting dilakukan dengan berbasis data, indikator pada rencana aksi Nasional, melakukan pemantauan secara terpadu dan meningkatkan manajemen data yang baik sehingga dapat mengukur hasil-hasil pelaksanaan kegiatan serta hasil evaluasi kinerja digunakan sebagai dasar perbaikan intervensi tahun berikutnya.
“Kita memiliki tanggung jawab besar untuk mengatasi masalah stunting. Berdampak kepada kesehatan tetapi juga memiliki dampak besar pada pendidikan ekonomi dan perkembangan sosial. Oleh karena itu penting bagi kita semua untuk bekerja sama secara terkoordinasi dalam upaya percepatan penurunan stunting,”jelasnya, Sabtu 4 November 2023.
Selain itu, lanjut politisi PKB ini, ada beberapa kegiatan yang dapat berkontribusi pada penurunan stunting melalui intervensi gizi sensitif diantaranya menyediakan dan memastikan akses terhadap air besih dan sanitasi, melakukan fortifikasi bahan pangan, menyediakan akses layanan kesehatan dan Keluarga Berencana.
Selanjutnya, menyediakan jaminan kesehatan nasional dan jaminan persalinan universal serta bantuan dan jaminan social bagi keluarga miskin, memberikan pendidikan pengasuhan pada orang tua dan pendidikan gizi masyarakat serta pendidikan anak usia dini yang universal, dan meningkatkan ketahanan pangan dan gizi.
“Kita harus bersinergi dan bersatu dalam upaya penurunan stunting serta untuk mencegah dan menangani permasalahan stunting kita perlu melakukan pendekatan multisektor melalui intervensi layanan spesifik dan sensitif secara konvergensi atau terintegrasi yang dilakukan baik dari tingkat Kabupaten hingga desa sampai kelurahan,”pungkasnya. (LLS)