Laporan: Rakhmad Djimmy dari Suarabaya
INTIMNEWS.COM, SURABAYA – Surabaya menjadi tuan rumah Kongres XXXI Himpunan Mahasiswa Islam (HMI). Polrestabes Surabaya pun melakukan pengamanan ketat untuk pelaksanaan kegiatan yang berlangsung pada 17-22 Maret mendatang.
Dari informasi yang dihimpun, pengamanan melibatkan 755 personel dari unsur kepolisian, TNI, Satpol PP, hingga Linmas. Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Johnny Eddison Isir menyebutkan, ada 545 personel kepolisian yang akan disiagakan di Islamic Center, Asrama Haji dan BPSDM Jatim.
Polisi akan menjaga pelaksanaan kegiatan tersebut sebagai contoh bagaimana kegiatan meeting, incentive, convention, exhibition (MICE) mulai bisa dilaksanakan di Surabaya secara bertahap.
“Kami pastikan keamanan kegiatan ini. Apabila ada yang hendak berbuat rusuh, kami akan tindak tegas sesuai prosedur,” tegasnya.
Isir berharap semua pihak menjaga keamanan Surabaya dan Jawa Timur. Polisi tidak segan menindak siapap un yang berbuat onar selama kegiatan. “Berbeda pendapat boleh, namun jangan diselesaikan dengan fisik. Saya yakin mahasiswa adalah penerus bangsa dan kaum intelektual, sehingga tidak menggunakan cara kekerasan untuk menyelesaikan masalah,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Panitia Lokal (Panlok) Kongres XXXI HMI, Syaifudin mengungkapkan, ada 600 peserta yang datang dari seluruh Indonesia mengikuti kegiatan dua tahunan ini. Mereka akan dibagi menjadi tiga lokasi di Islamic Center, Asrama Haji dan BPSDM Jatim.
“Kami akan jaga keamanan selama kegiatan berlangsung. Seluruh peserta akan tetap berada di gedung sampai acara selesai dengan menjaga protokol kesehatan,” tegasnya, Kamis 18 Maret 2021
Sementara itu, pembukaan Kongres HMI digelar di Grahadi Surabaya dan dibuka oleh Presiden di Istana Negara Jakarta melalui siaran virtual.
Presiden yang saat pembukaan didampingi Sekretaris Kabinet (Seskab) Pramono Anung serta Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali.
Agenda utama kongres adalah memilih ketua umum yang diselenggarakan pada 17 hingga 21 Maret 2021 di tiga tempat berbeda di Kota Pahlawan dengan alasan protokol kesehatan.
Terpantau sejak Rabu kemarin, sejumlah spanduk calon ketua umum telah terpasang di sekitar arena. Dan pos terpadu dari kepolisian juga berada di kawasan tersebut. (*)