INTIMNEWS.COM, PANGKALAN BUN – Dalam upaya mengatasi melonjaknya biaya produksi serta meningkatkan kualitas ternak, para peternak unggas di Pangkalan Bun dan wilayah Kotawaringin Barat (Kobar) diarahkan untuk mulai beralih ke metode pembuatan pakan mandiri. Langkah ini diinisiasi oleh Dinas Pertanian Kotawaringin Barat yang melihat pentingnya alternatif bagi para peternak unggas, mengingat harga pakan komersial yang terus meroket.
Kepala Dinas Pertanian Kobar, Kris Budi Hastuti, menjelaskan bahwa pembuatan pakan mandiri tidak hanya menjadi solusi atas kenaikan biaya, tetapi juga memberikan kontrol lebih besar kepada peternak dalam memastikan nutrisi pakan sesuai dengan kebutuhan spesifik ternak. “Meramu pakan unggas sendiri merupakan solusi efektif untuk mengatasi lonjakan harga pakan komersial yang kian tinggi, serta untuk menyesuaikan kebutuhan gizi spesifik ternak,” ujar Kris.
Menurut Kris, pakan mandiri bisa dibuat dari bahan-bahan lokal yang mudah didapatkan, seperti dedak padi, jagung, kedelai, serta tambahan protein dari sumber-sumber alami. Bahan-bahan ini bisa diolah menjadi pakan yang memiliki kandungan nutrisi yang baik untuk mendukung pertumbuhan unggas. Selain lebih murah, nutrisi pakan mandiri dapat disesuaikan dengan kebutuhan ternak di setiap fase kehidupannya, mulai dari fase starter, grower, hingga finisher.
Lebih lanjut, Dinas Pertanian Kobar berkomitmen memberikan pendampingan bagi para peternak dalam meramu pakan mandiri. Program ini meliputi pelatihan pembuatan pakan yang mudah diterapkan dengan bahan yang tersedia di sekitar lingkungan. “Kami berharap, para peternak bisa belajar dan menguasai teknik pembuatan pakan sendiri yang tidak kalah kualitasnya dengan pakan komersial,” jelas Kris, Kamis (31/10).
Dari sisi ekonomi, penggunaan pakan mandiri diharapkan mampu menekan biaya produksi secara signifikan. Hal ini memungkinkan peternak mengalokasikan anggaran lebih untuk pengembangan usaha, seperti peningkatan sarana dan prasarana kandang atau memperluas usaha peternakan mereka.
Para peternak menyambut positif inisiatif ini, mengingat kendala harga pakan yang semakin tinggi kerap menjadi beban berat. “Dengan pakan mandiri, kami jadi punya alternatif. Apalagi kalau memang lebih hemat dan tetap bisa memenuhi kebutuhan gizi ternak,” ujar Heru, seorang peternak unggas di Pangkalan Bun.
Penulis : Yusro
Editor : Maulana Kawit