INTIMNEWS.COM, PANGKALAN BUN – Kemajuan teknologi yang pesat dan meningkatnya kebutuhan informasi di era globalisasi ini, pada umumnya masyarakat perkotaan dan pedesaan semakin haus akan informasi yang tepat, cepat dan akurat, baik cetak maupun elektronik.
Namun demikian, mengingat keterbatasan sarana dan prasarana, masyarakat pedesaan agak lamban dalam memperoleh informasi yang dibutuhkan. Maka diadakan Perpustakaan di tengah-tengah masyarakat untuk memenuhi kebutuhan masyarakat tentang informasi dan ilmu pengetahuan.
Perpustakaan sebagai salah satu sarana pemenuhan kebutuhan masayarakat terhadap informasi dan ilmu pengetahuan ditujukan untuk seluruh lapisan masyarakat, baik yang berada di pusat kota maupun yang berada di daerah pedesaan. Untuk itu dibutuhkan pemberharuan yang dapat menunjang kinerja perpustakaan.
Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan menghadirkan perpustakaan di desa/kelurahan. Saat ini Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) memiliki 40 perpustakaan dan taman baca desa/kelurahan.
Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispursip) Kabupaten Kotawaringin Barat terus mengembangkan dan mereplikasi perpustakaan desa/kelurahan di Kobar, agar layanan perpustakaan semakin dekat dengan masyarakat.
Kepala Dispursip Kobar, M Rosihan Pribadi menyampaikan, sampai saat ini, ada 40 perpustakaan desa/kelurahan dan taman bacaan masyarakat yang menjalankan program transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial.
“Program ini perlu direplikasi dan diperluas agar semakin banyak masyarakat yang menerima manfaat dari layanan perpustakaan,” kata M Rosihan Pribadi.
M Rosihan Pribadi mengungkapkan, perpustakaan berperan penting dalam membangun literasi masyarakat melalui transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial.
“Program transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial telah dijalankan di Dispursip Kobar sejak tahun 2012, dan terus konsisten dijalankan hingga saat ini,” tuturnya, Kamis (9/2/2023).
Belum lama ini juga, Dispursip Kobar menyelenggarakan kegiatan Sosialiasi Replikasi Perpustakaan Desa/Kelurahan Tahun 2023, bertempat di Aula Desa Karang Mulya, Kecamatan Pangkalan Banteng.
M Rosihan Pribadi menambahkan, pengelolaan perpustakaan di era revolusi industri 4.0, juga harus berubah menyesuaikan dengan perkembangan zaman dan kebutuhan dari masyarakat.
“Perpustakaan bukan tempat yang kumuh dan kaku, tetapi perpustakaan saat ini harus bertransformasi berbasis inklusi sosial, menjadi ruang terbuka bisa sebagai pusat kegiatan dan pembelajaran masyarakat di desa,” tuturnya.
Penulis: Yusro
Editor: Andrian